news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Ameerah, Mantan Istri Pangeran Alwaleed

2 Maret 2017 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pangeran Alwaleed di kantor perusahaannya (Foto: Gallery www.alwaleed.com.sa)
Pangeran Alwaleed bin Talal bin Abulaziz al-Saud adalah orang paling kaya dalam keluarga Kerajaan Arab Saudi. Selain menjadi pemilik Kingdom Holding, ia memiliki sebagian besar saham di Citigroup, 21st Century Fox, juga industri perhotelan Four Seasons.
ADVERTISEMENT
Meski tak masuk dalam rombongan besar Raja Salman yang berkunjung ke Indonesia awal Maret ini, nama Alwaleed tetap menjadi perbincangan publik. Pertemuannya dengan Jokowi di Istana Bogor Mei tahun lalu mensinyalkan keterlibatan bisnis Alwaleed yang lebih kuat di Indonesia.
Pangeran Alwaleed saat bertemu dengan Jokowi. (Foto: Setpres/Krishadiyanto)
Tak hanya terkaya, Alwaleed juga pangeran paling nyentrik di antara anak mahkota Saudi lainnya. (Baca: )
Berbeda dengan kebanyakan aristokrat Saudi, Alwaleed memiliki pemikiran lebih liberal. Ia misalnya percaya bahwa pelarangan perempuan mengemudi merupakan peraturan yang konyol.
“Melarang perempuan berkendara adalah bentuk pelanggaran hak asasi yang sangat mendasar. Sama halnya ketika kita melarang hak mereka memperoleh pendidikan dan menjadi identitas yang berdaya,” kata Alwaleed dikutip dari website pribadinya.
ADVERTISEMENT
Kehidupan pribadi Pangeran Alwaleed juga tak kalah menarik. Sepanjang hidupnya, Alwaleed pernah memiliki tiga orang istri. Meski begitu, ia telah bercerai dengan ketiganya.
Istri pertama Alwaleed, yang sudah dicerai, bernama Dalal bin Saud bin Abdulaziz. Dalal adalah anak dari Raja Saud, menikah dengan Alwaleed pada 1976. Mereka memiliki dua orang anak, yaitu Pangeran Khaled yang lahir tahun 1978 dan Putri Reem yang lahir tahun 1982.
Dalal bin Saud bin Abdulaziz (Foto: www.ngozigold.com)
Hubungan Alwaleed pada pernikahan kedua sama tidak berhasilnya seperti di pernikahan pertama. Pernikahannya dengan Iman binti Naser bin Abdullah juga tak berlangsung lama. Keduanya bercerai tanpa pernah memiliki anak.
Alwaleed kembali menikah untuk ketiga kalinya. Kali itu ia menikahi seorang dara yang jarak umur antara keduanya mencapai 28 tahun. Perempuan tersebut adalah Ameerah binti Aidan bin al Taweel. Pernikahan mereka berlangsung selama enam tahun, dan lagi-lagi berakhir dengan perceraian antara keduanya pada November 2013.
Pangeran Alwaleed dan Putri Ameerah (Foto: www.ngozigold.com)
Ameerah dikenal sebagai filantropi kelas dunia. Aktif melalui organisasi filantropi mantan suaminya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Alwaleed bin Talal Foundation. Putri Ameerah telah membuka sebuah panti asuhan di Burkina Faso, Afrika. Ia juga melakukan perjalanan kemanusiaan ke Pakistan dan Somalia.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pidatonya di Clinton Global Initiative 2011, Ameerah mengatakan, “Orang-orang meneriakkan suara mereka di jalanan namun tak didengarkan oleh pemerintah. Apabila kita ingin stabilitas di daerah ini (Timur Tengah), kita harus membangun institusi seperti lembaga swadaya masyarakat di mana orang-orang dapat menyalurkan permintaan mereka. Jika kita ingin kemakmuran di daerah ini, kita harus menginvestasikan segalanya untuk anak muda dengan mendorong mereka di bidang usaha.”
Pangeran Alwaleed dan Putri Ameerah (Foto: www.ngozigold.com)
Ameerah juga merupakan anggota dari badan kehormatan organisasi Silatech yang berbasis di Doha, Qatar. Ia secara formal membuka Alwaleed Centre for Islamic Studies di Universitas Cambridge, Inggris.
Putri Ameerah pernah menerima penghargaan kemanusiaan mewakili Alwaleed bin Talal Foundation dari Arabian Business Achievement Awards pada 2010. Ia pun dinobatkan sebagai perempuan paling berpengaruh nomor 4 di Arab pada 2012 oleh portal berita bisnis, ArabianBusiness.com.
ADVERTISEMENT
Selain bergerak di bidang kemanusiaan, Putri Ameerah memiliki kepedulian tinggi di bidang kesetaraan gender. Ia dikenal luas aktif menuntut kesamaan hak bagi perempuan di seluruh dunia.
“Saya tidak ingin menjadi perempuan yang tidak melakukan apapun,” kata Ameerah dilansir glamour.com. “Saya ingin memberikan sebuah dampak nyata,” lanjutnya.
Tapi itu tidak mudah. “Ini adalah negara di mana kebanyakan pekerja perempuan harus mendapatkan izin dari laki-laki terdekatnya untuk bekerja. Di negara ini pula bobot kesaksian seorang laki-laki sama dengan kesaksian dua orang perempuan,” sebut Betty Bernstein-Zabza, seorang penasihat kebijakan senior di Global Woman’s Issues di Pemerintahan Amerika Serikat tahun 2014.
“Penampilan di publik bukanlah suatu hal yang kerap dilakukan seorang perempuan,” kata Betty.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Ameerah berbeda. Usai perceraiannya dengan Alwaleed, Ameerah tetap menjadi pentolan dari Alwaleed bin Talal Foundation. Ia menjadi wakil yang dihormati dalam menuntut kesamaan hak perempuan-perempuan Arab. Hal itu termasuk hak untuk berkendara, hak warisan, dan hak untuk mempertahankan perwalian terhadap anak setelah perceraian.
Pangeran Alwaleed dan Putri Ameerah (Foto: www.ngozigold.com)
Rasa hormat kepada Ameerah juga didapatkan dari Pangeran Alwaleed. Dalam sebuah wawancara dengan Saudi Gazette, Alwaleed menyatakan bentuk penghormatannya.
“Ya, saya memang secara resmi telah bercerai dari Putri Ameerah al Taweel. Namun begitu, ia tetaplah seseorang yang sangat saya hormati,” ucap Alwaleed.