E-Commerce Penunjang Ekonomi Indonesia

titania velasta
Mahasiswa Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
15 Januari 2021 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari titania velasta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yogyakarta, Perkembangan penggunaan internet telah membuat nilai ekonomi digital semakin tinggi, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, ada empat sektor yang akan dan akan terus memberikan kontribusi signifikan dalam menggerakkan ekonomi digital, yaitu e-commerce, media online, travel, dan perjalanan online.
ADVERTISEMENT
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengungkapkan empat sektor yang menjadi penggerak ekonomi digital Indonesia saat mempresentasikan hasil investigasi e-conomi SEA 2018 hari ini, Selasa (27/11/2018).
'E-commerce menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital. Banyak peluang di sektor ini, termasuk monetisasi,” kata Randy. Media digital (Online) merupakan sektor penggerak ekonomi digital dengan pertumbuhan terbesar kedua dari tahun 2015 - 2018 sebesar 66 persen. Nilai tahun ini bisa mencapai US $ 2,7 miliar. Kemudian pada tahun 2025 diproyeksikan nilainya mencapai US $ 8 miliar. Media online dalam penelitian ini meliputi periklanan online, permainan, serta layanan musik dan video.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, selain perannya dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. UMKM dapat dijadikan sebagai prioritas atau tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, selain itu UMKM juga dapat berperan dalam mensosialisasikan hasil-hasil pembangunan.
ADVERTISEMENT
Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, manfaat dari kecanggihan teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara jual beli secara online. Hanya dengan satu tangan melalui aplikasi belanja online di smartphone, kita bisa membeli barang yang kita inginkan tanpa harus keluar rumah.
Adanya e-Commerce yang menggunakan sistem pembayaran melalui transfer maupun non tunai dapat mengarah pada pembentukan Less Cash Society (LCS) yang dinilai lebih cepat, efisien dan praktis. Bertambahnya jumlah anggota toko online juga telah meningkatkan nilai transaksi e-commerce di Indonesia, dimana pada tahun 2016 dengan pengguna belanja online mencapai 8,7 juta dan nilai transaksi sebesar $ 4,89 miliar membuat bisnis melalui e -Commercial semakin menggiurkan .
E-Commerce dapat digunakan dalam operasional bisnisnya, UKM akan memiliki akses pasar yang lebih luas dan peluang untuk menarik konsumen baru. Sebaliknya, pelanggan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan secara online.
ADVERTISEMENT
Kita harus bangga menjadi warga negara Indonesia karena riset dari Google dan Temasek menunjukkan Indonesia sebagai penyumbang terbesar ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara dari 2019 hingga 2025. Diperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai 40 miliar dolar AS pada 2019 dan akan lebih dari tiga kali lipat. dua kali lipat. Ini akan mencapai 133 miliar dolar AS pada 2025.
E-commerce adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara berkat berbagai promosi menarik, hiburan dalam aplikasi, dan pengiriman yang lebih cepat. Pasar e-commerce di Asia Tenggara diproyeksikan meningkat dari US $ 38,2 miliar pada 2019 menjadi US $ 153 miliar pada 2025.
Dan salah satu hal yang cukup positif dalam situasi pandemi saat ini adalah terus menggunakan belanja online. Padahal, masyarakat bisa lebih mudah memantau produk mana yang dijual melalui fitur e-commerce dan diskon (seperti quick sale atau midnight sale). Tidak bisa dipungkiri orang Indonesia ingin berbelanja, apalagi jika ada diskon. Analisis pemasaran dan platform atribusi AppsFlyer, melalui laporan belanja mereka yang berjudul "The State of Shopping App Marketing 2020 Edition" mengungkapkan tingkat sesi dalam aplikasi (waktu yang dihabiskan oleh pengguna dalam satu aplikasi) untuk kategori e-niaga dan belanja meningkat. hingga 70 persen pada periode Februari-Juni 2020, yang bertepatan dengan masuknya wabah virus Corona ke Indonesia dan terjadinya PSBB.
ADVERTISEMENT
Ronen Mense, Managing Director dan President AppsFlyer APAC, mengatakan bahwa pandemi global telah mendorong banyak pengguna untuk menghabiskan waktu dan uang mereka untuk berbelanja aplikasi. Dan ini meningkatkan kinerja E-commerce selama pandemi Covid-19 sekarang ini.