news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Alasan Mendikbud Berlakukan Sistem Zonasi: Agar Murid Bodoh Tak Kumpul

23 Oktober 2017 13:46 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhadjir Effendy (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muhadjir Effendy (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sistem zonasi untuk SD-SMA sudah diberlakukan di tahun ajaran baru sekolah. Kini tak ada lagi sekolah favorit dan tak favorit.
ADVERTISEMENT
Mendikbud Muhadjir Effendy dalam jumpa pers di Kantor Staf Kepresidenan, Senin (23/10) menyampaikan, dengan sistem zonasi semua murid bisa tersebar merata.
Sistem zonasi ini menyebabkan siswa harus menuntut ilmu di sekolah yang berdekatan atau satu kawasan dengan tempat tinggalnya berdasarkan alamat di Kartu Keluarga.
"Sekarang sekolah tak boleh ada lagi sekolah favorit dan tak favorit. Semester depan akan kita benahi. Agar tercipta sekolah merata dari segi kualitas," beber Muhadjir.
Menurut dia, dengan diberlakukannya sistem zonasi akan tercipta keadilan. Murid yang pintar tidak rebutan di sekolah yang favorit. Karena nanti mereka akan berkumpul semua. Demikian juga sebaliknya, untuk murid yang kurang pintar akan mendapat kesempatan yang lebih baik. Bersaing dan belajar dengan murid yang pintar.
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu maka akan segera tercipta sekolah yang rata dari segi kualitas, tidak lagi ada sekolah kastanisasi di sekolah," jelas Muhadjir.
"Sebaliknya yang sekolah kurang bagus nanti anak bodoh ngumpul di sana. Seperti kasta sudra itu," tegasnya.
Selama ini yang terjadi, ada sekolah-sekolah yang menjadi favorit dan ada pula sekolah yang sangat dihindari. Oleh karena itu, dengan sistem zonasi, diharapkan akan menghapus 'kasta' di sekolah-sekolah itu. Semua sekolah memiliki murid yang beragam dari segi kualitas.
"Sesuai arahan presiden, maka harus dihapus kastanisasi. Dan ini secara bertahap kita mulai. Saya kira itu," tutup dia.
Mendikbud Muhadjir Effendy di DPR (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Muhadjir Effendy di DPR (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)