Menjadi Traveler Cerdas dengan Maskapai Berbiaya Rendah

T Baskoro
Pemerhati Masalah Sosial
Konten dari Pengguna
25 Agustus 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari T Baskoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pesawat Citilink Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Citilink Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bermula pada tahun 2005, ketika Southwest Airlines di Amerika Serikat menginisiasi penerbangan berbiaya rendah yang tercatat dalam Journal of Transport Geography 2005 sebagai Low Cost Carrier (LCC) pertama di dunia. Sejak saat itu, LCC tumbuh menjamur di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Tawaran yang paling menggiurkan dari berbagai maskapai tersebut tentu saja harga tiket murah. Namun di balik tiket murah tersebut terdapat beberapa tantangan yang akan dihadapi traveler. Apa saja tantangannya?
ADVERTISEMENT
Pertama, bagasi berbayar. Seseorang traveler pastinya tidak akan mendapat kuota bagasi gratis. Jangan protes dulu! Setiap LCC memberikan penawaran yang berbeda-beda untuk kuota bagasi berbayar. Bagi traveler yang gemar olahraga menyelam, berselancar, ski atau yang sekaligus berprofesi sebagai 'jastip' atau jasa titipan, LCC dapat menjadi pilihan yang menguntungkan.
Cari informasi dengan teliti pada laman maskapai mengenai kuota bagasi berbayar. Beberapa LCC bahkan menawarkan kuota hingga total 80 kilogram (tidak termasuk jatah bagasi di kabin) dengan harga yang kompetitif. Sekurang-kurangnya, terdapat dua kategori bagasi yang ditawarkan, yaitu bagasi biasa atau umum dan peralatan olahraga.
Para traveler juga perlu jeli dan jangan sampai salah pilih, karena umumnya tarif bagasi untuk peralatan olahraga akan sedikit lebih mahal. Hal ini dapat dimaklumi karena pihak maskapai akan memberi perlakuan khusus terhadap barang-barang yang termasuk dalam kategori tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa LCC yang menawarkan kuota bagasi dalam jumlah besar dan tarif menarik biasanya juga menyediakan potongan harga. Apalagi bagi calon penumpang yang membeli kuota bagasi secara online beberapa hari sebelum tanggal penerbangan yang dipilih. Jadi, jika traveler yang merangkap 'jastip' harus lebih jeli dalam memilih LCC, Anda akan dapat keuntungan yang cukup besar dibandingkan dengan mengirim barang lewat jasa kargo.
Kedua, brand sama tapi perusahaan atau manajemen berbeda. Jika traveler menggunakan penerbangan LCC dari negara A dan transit di negara B sebelum melanjutkan penerbangan ke negara C sebagai tujuan akhir, perlu dicermati terlebih dahulu, karena belum tentu penerbangan dengan brand LCC yang sama dari bandara asal keberangkatan hingga tujuan akhir dikelola oleh perusahaan atau manajemen yang sama. Sering kali traveler mengalami masalah dengan bagasi hingga telantar di bandara transit karena kurang cermat menggali informasi dalam memilih LCC.
ADVERTISEMENT
Perlu traveler ketahui, tidak semua maskapai penerbangan ikut memeriksa masa berlaku paspor saat penumpang akan check-in dalam rute penerbangan internasional. Akibatnya, banyak kasus traveler gagal berangkat karena dicegah oleh petugas imigrasi saat keberangkatan ataupun ditolak masuk (penangkalan) oleh petugas imigrasi negara tujuan.
Ilustrasi traveler eksplorasi di tempat baru Foto: Shutter Stock
Apabila terjadi penangkalan di negara tujuan otoritas imigrasi negara tersebut, secara internasional maskapai yang mengangkut orang tersebut wajib menerbangkan kembali yang bersangkutan ke Bandar Udara keberangkatan.
Permasalahan dengan brand LCC yang berbeda perusahaan atau manajemen adalah pengelolaan tiket atau sistem tiket yang tidak terkoneksi satu sama lain. Akibatnya, jika terjadi penangkalan terhadap Anda di negara tujuan akhir, maka Anda tidak secara otomatis akan diterbangkan hingga ke negara asal.
ADVERTISEMENT
Anda juga dimungkinkan untuk diminta membayar tiket penerbangan dari negara transit ke negara asal. Sering kali, traveler jadi telantar berhari-hari di bandara negara transit akibat perbedaan manajemen LCC.
Ketiga, Asuransi. Sering kali traveler mengabaikan perlindungan asuransi, baik terhadap barang bawaan maupun dirinya sendiri. Pola pikir yang meremehkan segala sesuatu sering kali berbuah penyesalan bagi traveler yang ngirit. Ingat, memilih LCC bukan semata-mata murah, namun sesungguhnya mengajarkan penumpangnya untuk lebih paham akan prioritas yang dipilih dan risiko yang dihadapi.
Beberapa LCC menawarkan paket tersendiri dalam hal polis asuransi, tentunya dengan tambahan biaya. Pilihlah paket asuransi yang disediakan sesuai kebutuhan Anda. Ingat, risiko adalah suatu keniscayaan. Jadi jangan anggap remeh dan jadilah traveler yang cerdas dan bijak.
ADVERTISEMENT
Sekarang, traveler sudah tahu dan paham tantangan ketika memilih untuk menggunakan LCC saat bepergian ke luar negeri, bukan? Jadi, singkirkan pandangan bahwa penumpang LCC adalah penumpang ngirit atau murahan. Justru penumpang LCC adalah penumpang yang cerdas dan bijak serta paham prioritas sesuai kebutuhan diri masing-masing.