Soal Selang Cuci Darah, Ngawur Lagi Pak Prabowo?

Tommy Bernadus
blogger and story teller
Konten dari Pengguna
2 Januari 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tommy Bernadus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Soal Selang Cuci Darah, Ngawur Lagi Pak Prabowo?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pemilihan Presiden sudah semakin dekat. Menurut jadwal KPU, Pemilihan Presiden dan Anggota Legislatif akan dilakukan pada 17 April mendatang. Jikalau dihitung, tinggal tiga bulan lagi.
ADVERTISEMENT
Semakin dekatnya Pemilihan Presiden, Tim Kampanye Pasangan Capres Cawapres nomor 01 dan 02 terus melakukan kampanye. Selain itu juga, mengeluarkan pernyataan-pernyataan.
Yang teranyar, Capres 02, Prabowo Subianto mengeluarkan statement yang membuat media sosial sedikit gaduh. Apa pernyataan tersebut? Seperti dikutip oleh salah satu situs berita, Prabowo dalam Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun mengatakan bahwa selang cuci darah dipakai oleh 40 orang.
Dan selang cuci darah yang dipakai oleh 40 orang tersebut, terjadi di Rumah Sakit Rujukan Nasional yaitu RSCM. Pernyataan ini kemudian mengundang gejolak di media sosial. Banyak pihak yang mengatakan bahwa Prabowo menyebar kebohongan.
Mengapa Prabowo dianggap menyebar kebohongan? Pihak manajemen RSCM melakukan pembantahan. Direktur Medik dan Keperawatan RSCM Sumariyono membantah pihaknya menggunakan satu selang cuci darah untuk beberapa orang.
ADVERTISEMENT
RSCM, menurut Sumariyono, menerapkan dua jenis penggunaan alat kesehatan, yakni sekali pakai (single use) dan pemakaian berulang (reuse). Untuk selang cuci darah sendiri, RSCM menurut Sumariyono memang sempat menggunakannya untuk beberapa kali pemakaian namun hanya untuk pasien yang sama. "Kami sejak 2012 sudah menggunakan single use, satu kali untuk satu pasien," jelas Sumariyono.
Dari pernyataan RSCM tersebut, bisa saya katakan bahwa Prabowo mengeluarkan statement yang ngawur dan tidak berdasarkan data. Seorang Calon Presiden setidaknya dalam menyampaikan pernyataannya haruslah berdasar.
Apakah BPN Pasangan Capres dan Cawapres Nomor 02 ini tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu ke RSCM atau setidaknya Pak Prabowo meminta timnya untuk melakukan pengecekan?
Pernyataan tidak berdasar seperti ini bukan hanya sekali atau dua kali dilakukan oleh Prabowo. Misalnya ketika kasus Ratna Sarumpaet, tidak melakukan cross check tapi sudah mengeluarkan statement.
ADVERTISEMENT
Pernyataan lainnya adalah ketika Prabowo hendak berhutang ke Bank Indonesia. Lah sekelas Capres kok tidak tahu fungsi Bank Indonesia. Saran saya, dalam mengeluarkan pernyataan, terutama hal yang sangat krusial, seharusnya melakukan cross check lagi.