Memetik Hikmah Manis dari Berpulangnya Adinda Eril

Tri Cahyo Wibowo
Instructor, coach, writer, and consultant of productivity. Civil servant at Jakarta Productivity Development Center (Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah Provinsi DKI Jakarta).
Konten dari Pengguna
8 Juni 2022 17:49 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tri Cahyo Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hampir seluruh Indonesia, terkhusus masyarakat Jawa Barat dikejutkan dengan berita menghilangnya anak dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz di sungai Aare, Bern, Swiss pada 26 Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Tiada yang pernah menyangka kabar duka itu tiba-tiba datang sekelebat mata. Eril, sapaan akrab Emmeril berstatus “missing person” setelah hanyut di sungai tersebut. Salah satu kisah heroik yang dibagikan oleh Ridwan Kamil adalah saat berenang di sungai Aare itu, Eril memberikan pelampungnya kepada sang adik, Camillia Laetitia Azzahra, atau biasa disebut Zahra. Juga, Eril melarang ibundanya Atalia Praratya untuk masuk ke dalam sungai.

Bertanya tentang ‘Arsy Allah

Eril kecil yang merenung di salah satu sudut masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan. FOTO: Instagram/Ridwan Kamil
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat ketika memberikan nasihat di kediaman dinas Gubernur Jawa Barat (4/6), bahwa ternyata Adinda Eril sudah berkontemplasi tentang seperti apa ‘arsy/singgasana Allah. Ia terinspirasi dari Al-Qur’an surat Hud ayat 7.
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍۢ وَكَانَ عَرْشُهُۥ عَلَى ٱلْمَآءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا ۗ وَلَئِن قُلْتَ إِنَّكُم مَّبْعُوثُونَ مِنۢ بَعْدِ ٱلْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَـٰذَآ إِلَّا سِحْرٌۭ مُّبِينٌۭ ٧
ADVERTISEMENT
Terjemahan: Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Mekkah), "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati," niscaya orang kafir itu akan berkata, "Ini hanyalah sihir yang nyata." [QS. Hud (11): 7].
Kala itu Eril baru berusia 11 tahun dan ia sudah memikirkan tentang hakikat penciptaan dunia dan bagaimana ‘arsy Allah sejatinya. Di salah satu sudut masjid, tepatnya di Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, Bandung, Eril nampak sedang duduk di tempat imam di mana terlihat bagian depannya terdapat kolam air dan batu berukirkan lafadz Allah. Masya Allah, anak belia ini telah memiliki keterpautan dengan Penciptanya.
ADVERTISEMENT
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa, bisa jadi apa yang dialami Eril adalah jawaban dari apa yang ia pertanyakan. Hal ini merupakan salah satu pertanda bahwa Allah mencintainya dan akhirnya menjemputnya pulang.
Kematian adalah hal pasti yang akan dirasakan oleh semua makhluk. Waktu dan tempatnya menjadi hak prerogatif Allah SWT, tidak bisa dimajukan maupun dimundurkan barang sedetik pun, yang dapat diusahakan adalah bagaimana kelak kita akan mati. Jika kita ingin mati dengan nyaman dan tenteram, maka kita harus senantiasa membiasakan diri dengan kegiatan-kegiatan positif yang diniatkan untuk beribadah dan mendekat kepada Allah SWT dan adinda Eril (Allahuyarham) terasa memperoleh keindahan saat kembali kepada-Nya.

Menyandang Predikat Syahid Akhirat

Dikutip dari NU Online, berdasarkan sabda Rasulullah SAW, bahwa seseorang yang meninggal tenggelam maka wafatnya terhitung sebagai syahid akhirat, maksudnya secara fisik ia meninggal seperti biasa (bukan di dalam peperangan di jalan Allah) namun di akhirat ia memperoleh kedudukan yang baik di sisi Allah SWT.
ADVERTISEMENT
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: )فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَوْقَعَ أَجْرَهُ عَلَيْهِ عَلَى قَدْرِ نِيَّتِهِ، وَمَا تَعُدُّونَ الشَّهَادَةَ؟( قَالُوا: الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ: الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْهَدَمِ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْحَرَقِ شَهِيدٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدَةٌ "
Terjemahan: Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya, apa yang kalian ketahui tentang mati Syahid?” Mereka berkata, “Berperang di jalan Allah Azza wa Jalla,” Rasulullah ﷺ bersabda: “Mati syahid ada tujuh macam selain berperang di jalan Allah Azza wa Jalla; Orang yang meninggal karena penyakit tha’un (wabah pes) adalah syahid, orang yang meninggal karena sakit perut adalah syahid, orang yang meninggal tenggelam adalah syahid, orang yang meninggal tertimpa benda keras adalah syahid, orang yang meninggal karena penyakit pleuritis adalah syahid, orang yang mati terbakar adalah syahid dan seorang wanita yang mati karena hamil adalah syahid.” (HR An-Nasa`i).
ADVERTISEMENT
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kepada kita semua bahwa boleh jadi mereka yang kita tangisi kepergiannya itu sejatinya justru sedang berada pada keridhaan Allah SWT dan bahkan jika bisa, ia ingin menyampaikan kepada keluarganya untuk bisa segera berkumpul kembali di surga dengan cara mengumpulkan terlebih dahulu bekal-bekal kebaikan di dunia.
وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (١٦٩) فَرِحِينَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِٱلَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا۟ بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٧٠)
Terjemahan: Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Tuhannya mendapat rezeki,(169) mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan senang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.(170) [QS. ‘Ali-Imran (3): 169-170].
ADVERTISEMENT

Jutaan Do’a Mengalir Untuknya

Selepas pencarian kurang-lebih selama enam hari yang belum memperoleh hasil yang memuaskan, akhirnya keluarga pun sudah mengikhlaskan kepergian Eril dan sudah meyakini bahwa Adinda Eril (Allahuyarham) sudah berpulang kepada pemiliknya yang sesungguhnya.
Di sinilah hikmah manisnya, kala keluarga menyerukan agar masyarakat berkenan melakukan shalat ghaib untuk Eril, ternyata jutaan masyarakat merespon dan doa-doa itu mengalir begitu derasnya. Tak hanya warga Jawa Barat saja yang mendoakan Eril namun juga masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan hingga para ulama di Palestina. Masya Allah, amal apa yang kamu lakukan, Eril? Hingga Allah begitu meninggikan derajatmu dengan mengalirnya jutaan doa untukmu.
Ustadz Adi Hidayat pada taujihnya di Gedung Pakuan (4/6) menyampaikan bahwa ada baiknya amalan kebaikan yang dilakukan Eril selama ini diviralkan, tujuannya agar masyarakat bisa mengambil pelajaran dan mengikuti jejak-jejak kebaikan yang telah ditorehkan oleh seorang pemuda dengan penuh keikhlasan ini.
ADVERTISEMENT
Tak lama berselang setelah mendengarkan taujih dari Ustadz Adi Hidayat, Ridwan Kamil selaku ayah dari Eril menyebarkan video yang mengenang amal-amal kebaikan yang telah dilakukan oleh Eril semasa hidupnya. Betapa pemuda ini aktif dalam membantu masyarakat yang membutuhkan uluran tangan dengan slogan terbaiknya, “Kami muda, siap aksi!”.

Mengikuti Jejak Eril

Semoga apa yang dialami oleh Adinda Eril menjadi pelajaran penting untuk kita semua.
Secara biologis, usia Eril dapat dikatakan sangat muda, 23 tahun, namun jejak kebaikannya boleh jadi akan senantiasa hadir sepanjang masa, betapa produktif amal-amalnya. Selamat beristirahat, Eril. Semoga kelak kita bisa berkumpul bersama Rasulullah SAW di telaganya.