Selingkuh: Selingan tapi Kukuh

Tri Cahyo Wibowo
Instructor, coach, writer, and consultant of productivity. Civil servant at Jakarta Productivity Development Center (Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah Provinsi DKI Jakarta).
Konten dari Pengguna
25 Mei 2022 14:26 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tri Cahyo Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Begitu santer isu perselingkuhan yang ada di tempat kerja, baik itu di kantor-kantor pemerintah maupun swasta. Hal ini tentu saja membawa dampak yang cukup besar dan berat bagi keutuhan dan kesehatan keluarga.
Ilustrasi broken heart. FOTO: pexels.com/Clara
Sebelum kita mencari tahu mengapa selingkuh bisa terjadi, ada baiknya kita resapi pesan dari Rasulullah Muhammad SAW ini.
ADVERTISEMENT
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ لِأَبِي كُرَيْبٍ قَالَا أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ قَالَ الْأَعْمَشُ أُرَاهُ قَالَ فَيَلْتَزِمُهُ
Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib, Muhammad bin Al Ala`] dan [Ishaq bin Ibrahim], teks milik Abu Kuraib, keduanya berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengirim bala tentaranya, (setan) yang kedudukannya paling rendah bagi Iblis adalah yang paling besar godaannya. Salah satu diantara mereka datang lalu berkata: 'Aku telah melakukan ini dan itu.' Iblis menjawab: 'Kau tidak melakukan apa pun.' Lalu yang lain datang dan berkata: 'Aku tidak meninggalkannya hingga aku memisahkannya dengan istrinya.' Beliau bersabda: "Iblis mendekatinya lalu berkata: 'Bagus kamu." Al A'masy menyebutkan dalam riwayatnya: "Iblis berkata: 'Tetaplah (menggodanya)." [Shahih Muslim no. 5032].
ADVERTISEMENT
Pesan Rasulullah ini begitu mendalam, bahwa memang pada dasarnya kita memiliki musuh yang akan berjuang sekuat tenaga untuk bisa menggoda manusia melenceng dari jalan yang lurus, dialah Iblis. Ternyata, puncak prestasi terbesar bagi setan adalah ketika berhasil memisahkan suami-istri/bercerai.

Mengapa Perceraian Menjadi Puncak Kesuksesan Iblis?

Manusia adalah makhluk sosial, diciptakan oleh Allah SWT dari satu makhluk hingga akhirnya menjadi berketurunan secara terus-menerus karena sifatnya saling menggantikan antara satu masa dengan masa lainnya.
Ketika Adam AS Allah perintahkan untuk memasuki surga, ia merasa kesepian. Ia memohon kepada Allah SWT agar memberikannya teman hidup.
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍۢ وَٰحِدَةٍۢ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًۭا كَثِيرًۭا وَنِسَآءًۭ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًۭا ١
ADVERTISEMENT
Terjemahan: Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. [QS. An-Nisaa’(4): 1].
Allah ciptakan manusia tidak bisa menjadi makhluk yang hidup sendirian, namun harus hidup secara berkelompok dan kelompok terkecil manusia adalah keluarga. Keluarga-keluarga inilah yang menyusun komunitas kemasyarakatan yang lebih besar, hingga kepada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karenanya, menghancurkan keluarga bisa menjadi awal mula kehancuran negara, bangsa, dan peradaban manusia. Keluarga broken home lebih rentan dengan berbagai permasalahan yang kelak akan muncul darinya. Itulah mengapa Iblis menyatakan bahwa perceraian adalah puncak kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Tanpa pasangan yang sah, seseorang memiliki potensi kuat untuk terjerembab ke dalam hubungan ilegal. Dari sisi keturunan, perceraian akan mengakibatkan seorang anak kehilangan sosok orang tuanya, baik salah satu maupun keduanya. Anak-anak ini pun lebih berpotensi tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang bermasalah karena tidak menemukan cinta dari kedua orang tuanya.

Perceraian bisa Bermula dari Perselingkuhan

Berdasarkan data statistik dari Mahkamah Agung yang ditampilkan oleh katadata.co.id adalah bahwa selingkuh/meninggalkan pasangan menempati urutan ketiga yang menjadi penyebab perceraian.
Data Penyebab Perceraian di Indonesia. Sumber: Mahkamah Agung (katadata.co.id)
Menurut KBBI, selingkuh sendiri bermakna suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong. Memang, orang yang berselingkuh bisa dipastikan akan melakukan perbuatannya secara sembunyi-sembunyi.
Di lingkungan perkantoran ASN pun cukup banyak ditemukan kasus-kasus perselingkuhan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak perselingkuhan ini muncul di lingkungan kantor. Setiap hari laki-laki dan perempuan ini bertemu dalam keadaan mereka yang paripurna, rapi, menawan, wangi, dan berseri-seri. Akan tetapi, ketika berjumpa dengan pasangan di rumah penampilan seadanya, dengan sarung sekadarnya bagi pria atau daster biasa bagi wanita.
Tak ayal pula hubungan menjadi lebih intens saat mereka berdua pergi dinas bersama-sama. Mulailah tumbuh benih-benih cinta terlarang antara keduanya.
Satu hal lagi yang menyebabkan perselingkuhan ini terjadi adalah karena keduanya saling membuka diri terhadap sesuatu yang seharusnya tidak diperlukan, semisal awalnya mereka saling curhat tentang pekerjaan yang berlebihan, lalu beranjak kepada cerita keluarga, hingga akhirnya merasa nyaman, tenteram, dan lupa dengan pasangan halalnya di rumah.
ADVERTISEMENT

Tips Terhindar dari Perilaku Selingkuh

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari perselingkuhan. Pertama, bahwa laki-laki dan perempuan diperintahkan untuk menahan dan menjaga pandangannya, sebagaimana yang disampaikan Allah SWT dalam QS. An-Nuur (24) ayat 30-31.
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَـٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ ٣٠
Terjemahan: Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. [QS. An-Nuur (24): 30].
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَـٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَـٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَـٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّـٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ٣١
ADVERTISEMENT
Terjemahan: Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai hasrat (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung. [QS. An-Nuur (24): 31].
ADVERTISEMENT
Kedua, kita harus kembali mengingat apa tujuan semula menikah dan membangun rumah tangga? Apakah hanya sekadar untuk pemuas nafsu belaka atau memang kita ingin menciptakan peradaban yang mulia sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
Ketiga, jika muncul kesempatan untuk berselingkuh, maka segeralah palingkan dan tahan diri. Ingat kembali bahwa ada anak dan pasangan yang menanti di rumah menunggu kita pulang membawa cinta yang bertambah-tambah.
Keempat, jangan mencari celah dan jangan membuka diri terhadap potensi-potensi kemungkinan munculnya perselingkuhan. Mungkin hati berdebar saat bertemu dengan Pria/Wanita Idaman Lain (PIL/WIL). Ingatlah kembali, bukankah dulu pun hati kita berdebar, pipi tersipu ranum, dan mata tertunduk malu saat bertemu dengan pasangan halal kita di masa-masa awal perkenalan?
ADVERTISEMENT
Kelima, ingatlah segala kebaikan dan pengorbanan yang telah dilakukan pasangan untuk kita. Mungkin dulu kita bukan siapa-siapa, tak memiliki apa-apa, namun pasangan kita dengan ikhlas dan sabar menemani kita untuk menggapai kesuksesan kita selangkah demi selangkah. Lalu tiba-tiba karena ada PIL/WIL di kantor membuat kita melupakan itu semua? Tidakkah kita menjadi orang yang tidak tahu berterima kasih jika melakukan hal tersebut?
Keenam, ingatlah kembali anak-anak yang Allah titipkan kepada kita dan pasangan. Ingin kita jadikan sebagai apa mereka? Tegakah kita runtuhkan masa depan mereka saat mengetahui bahwa orang tuanya berselingkuh dengan orang lain? Lantas, apakah kita bisa dikatakan sebagai panutan jika sampai melakukan hal tersebut?
Ketujuh, berkumpullah dengan orang-orang baik satu gender dan satu frekuensi. Merekalah yang akan menjadi penyokong/support system saat kita mulai melenceng dan melakukan kesalahan.
ADVERTISEMENT
Terakhir yang paling penting, mintalah perlindungan kepada Allah SWT agar Ia menjaga kita dan keutuhan keluarga kita hingga akhirnya kelak kita bisa berkumpul kembali bersama keluarga di surga. Bukankah ini impian tertinggi?
Mencintai dan memahami pasangan halal adalah sebuah kerja-kerja tak berkesudahan. Pada jalannya kita temui berbagai duri dan aral-melintang, akan tetapi setiap usahanya, candanya, keluh kesahnya, dan sedih tangisnya akan tetap berbuah pahala jika diniatkan keseluruhannya untuk beribadah kepada Allah SWT. Bukankah balasan terbaik hanya akan diberikan kepada kesabaran terbaik?
Semoga Allah senantiasa jaga keutuhan, kesehatan, dan keberkahan keluarga kita sejak saat ini hingga nanti kelak berkumpul kembali bersama di surga-Nya, insya Allah.