Pohon (1)
Penulis paruh waktu. Sudah menerbitkan empat novel yang judulnya panjang-panjang dan isinya aneh semua. Kontak: [email protected]
4 Juli 2021 14:03 WIB
·
waktu baca 8 menit“Turun, Prem. Kamu akan terlambat!”
Premis turun dari pohon palsu dengan hati-hati. Pohon itu tak bisa berbunga, bertambah panjang, apalagi berbuah. Ia ditanam hanya supaya Lobsterdam tampak tetap hijau. Sejak Lobsterdam kehilangan semua pohon akibat serangan bom ke Betislava beberapa tahun sebelumnya, seperti inilah kehidupan para warga negara-negara anggota Asosisuper—termasuk Premis dan keluarganya. Mereka memandangi rindang dedaunan yang bukan daun. Mereka memanjat pohon palsu untuk mengasup hiburan dan menelan sari buku untuk mengasup gizi.
“Bubur apa hari ini, Mam?”
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814