news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

58 Titik Panas Terpantau di Sumatra

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
18 September 2018 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Di Sumatra, sebanyak 58 titik panas terpantau oleh satelit. Menurut BMKG, hal tersebut mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatra. Walaupun secara keseluruhan, wilayah Sumatra mengalami penurunan sebanyak 29 titik.
ADVERTISEMENT
"Kali ini, ke-58 titik hotspot tersebar di tujuh provinsi yakni Riau, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung. Di Aceh sendiri nihil titik panas," kata Zakaria Ahmad, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Selasa (18/9).
Dari 58 titik api, sebanyak 12 dinyatakan sebagai titik api karena memiliki tingkat kepercayaan paling tinggi, di atas 81 persen. Sementara itu, ada 18 titik panas yang memiliki tingkat kepercayaan lebih dari 71 persen. Lalu, 17 titik panas masuk dalam kategori mengkhawatirkan karena tingkat kepercayaannya 61 persen.
Baca Lainnya : BMKG Kembali Temukan 87 Titik Panas Berpotensi Karhutla di Sumsel dan Babel
ADVERTISEMENT
"Sisanya, yakni 11 titik panas masuk dalam kategori aman karena tingkat kepercayaannya 51 persen. Dibanding enam provinsi lain di Sumatra, titik panas terbanyak ada di Sumatra Selatan," ucap Zakaria.
Sementara itu, BNPB mengklaim jika titik panas di Kalimantan dan Sumatra jauh berkurang akibat sejumlah upaya yang telah dilakukan.
"Saya tidak hafal angka pastinya. Yang jelas, jumlanya menurun karena kami menurunkan helikopter water bombing dan melakukan teknologi modifikasi cuaca," kata Budhi Erwanto, Kasubdit Tanggap Darurat BNPB, beberapa waktu lalu. [DF]