Banjir Bandang Isolasi 10 Kecamatan di Trenggalek

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
11 Maret 2019 0:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin melaporkan, banjir bandang hingga tanah longsor melanda belasan desa di 10 kecamatan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Bencana ini terjadi akibat hujan deras yang terjadi selama tujuh jam sehingga mengakibatkan luapan di sejumlah anak sungai di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Banjir yang mengepung 10 kecamatan di Kabupaten Tranggalek ini ketinggiannya mencapai 1,5 meter. Bahkan dilaporkan, banjir bandang mengakibatkan sejumlah ruas jalan terputus.
Sementara itu, informasi yang didapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, mencatat 10 kecamatan yang terdampak bencana banjir dan longsor tersebar di Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Tugu, Panggul, Suruh, Bendungan, Karangan, Dongko, Pule dan Munjungan. Berdasarkan laporan petugas BPBD di lapangan, banjir bandang paling parah terjadi di Kecamatan Trenggalek, Pogalan dan Panggul.
Diketahui sejak Rabu (6/3) malam, debit air bah akibat luapan Sungai Ngasinan merendam pemukiman warga di Kelurahan Kelutan, Desa Ngadirenggo, Wonocoyo, Ngrayung, Ngetal dan Bendorejo terendam air hingga kedalaman satu meter lebih.
ADVERTISEMENT
"Siang ini kami pastikan logistik bantuan, terutama kebutuhan pangan untuk warga yang rumahnya terendam mulai tersalurkan," ujar Arifin.
Sementara itu, di Kecamatan Panggul, pihaknya menyatakan, banjir sudah mulai surut pada Kamis (7/3) siang. Demikian juga di wilayah Kota Trenggalek maupun Pogalan. Debit air berangsur turun sehingga warga kembali ke rumah masing-masing dan mulai melakukan pembersihan.
Diakui Arifin, dikhawatirkan banjir lanjutan masih akan terjadi dan melanda pemukiman di desa-desa yang berada di sekitar jalur Sungai Ngasinan hingga Parit Agung menuju muara Bendung Niyama di wilayah Kecamatan Besuki, Tulungagung. [NN]