Demodex, Hewan Tak Kasat Mata Yang Tinggal di Wajah Kamu

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
28 Mei 2019 0:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Trubus.id -- Trubus Mania, tanpa disadari ada juga hewan menjijikan yang tinggal di wajah kamu hingga berkembang biak. Sayangnya, hewan tersebut tidak bisa dilihat karena ukurannya yang sangat kecil.  
ADVERTISEMENT
Hewan tersebut adalah tungau mikroskopis atau tungau wajah, memiliki bentuk yang mirip dengan ulat, dengan kakinya ada delapan dengan ekor gemuk memanjang. Siapa sangka, hampir semua manusia pada wajahnya terdapat tungau mikroskopis. Bahkan hewan tersebut menghabiskan waktu hidupnya diatas wajah kalian. Demodex folliculorum dan D. Brevis, mereka adalah dua jenis tungau, pada dasarnya tungau adalah kelompok hewan yang masuk dalam kategori hewan yang memiliki sendi, dan berkaki seperti kepiting dan serangga lain. 
Untuk kalian yang ingin tungau wajah dapat menggunakan mikroskop, mereka terlihat sedang berenang-renang diminyak yang berada di wajah kita, dan berkembangnya sangat cepat. Tungau Demodex tinggal dipori-pori kulit dan folikel rambut, sedangkan D.Brevis mereka menetap tinggal di kelenjar sebaceous. Penyerapan tersebut sebagian besar transparan dan berukuran mikroskopis, berukuran sekitar 0,01 inci (0,3 milimeter).
ADVERTISEMENT
Megan Thommes dari North Calorina State University bersama temannya menemukan sekitar 14% manusia tedapat tungau pada area wajahnya. Saat itu mereka juga menemukan DNA dari Demodex yang ada pada setiap pada wajah mereka. 
"Beberapa peneliti berpendapat bahwa tungau ini memakan bakteri yang ada di kulit," ujar Thoemmes, dikutip livescience. Sedangkan, pendapat orang lain berpikir bahwa tungau tersebut memakan sel-sel kulit mati dan minyak pada kulit wajah. 
Namun, menurut sebuah penelitian pada tahun 1992 dalam jurnal Clinical and Experimental Dermatology, setiap tungau dapat hidup sekitar dua minggu. Ancaman ini menimbulkan penumpukkan dalam jumlah yang sangat besar menyebabkan penyakit yang disebut demodicosis, atau kudis demodectic.
ADVERTISEMENT
Pada manusia, demodicosis dapat menyebabkan kemerahan atau putih terbentuk pada kulit, dan sering terkait penurunan sistem kekebalan tubuh, ujar Kanade Shinkai, seorang dokter kulit di University Of California, San Francisco, kepada livescience. 
So, Trubus Mania sudahkan kamu mencuci dengan rutin wajah kalian?