Kepala DLH DKI Jakarta: Menjaga Kebersihan Jakarta Itu Harus Setiap Hari

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
15 September 2018 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Trubus.id -- Menjaga kebersihan ibukota DKI Jakarta bukan hanya tugas pemerintah semata. Jakarta tidak akan bersih dari sampah jika masyarakatnya tak peduli dengan kebersihan khususnya dilingkungan tempat tinggal.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu gerakan peduli lingkungan, Clean Up Jakarta Day tahun ini kembali melakukan aksi bersih-bersih disekitaran Kota Jakarta dalam rangka peringatan World Clean Up Day yang diperingati setiap 15 September.
Peringatan World Clean Up Day dilakukan lebih dari 34 negara termasuk Indonesia yang mengambil bagian atas kebersihan lingkungan dengan cara memunguti sampah.
Kegiatan tahunan yang selalu berkolaborasi dan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini agar mengajak lebih banyak lagi masyarakat yang peduli dengan lingkungan serta bebas sampah.
Baca Lainnya : Clean Up Jakarta Day Ajak Masyarakat Peduli Kebersihan
"Betapa pentingnya menjaga Jakarta itu harus setiap hari, kegiatan Clean Up Jakarta Day harusnya dilakukan masyarakat setiap hari," kata Isnawa Adji, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, saat ditemui Trubus.id di Monumen Nasional (Monas), Sabtu (15/9).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dikatakan Isnawa, dalam seharinya DKI Jakarta menghasilkan 7.000 ton sampah, dengan 1.500 truk sampah yang mengangkut sampah DKI Jakarta ke Bantar Gebang, menurut Isnawa yang harus dilakukan adalah penanganan sampah dari sumbernya.
"Kebanyakan sampah yang dihasilkan Jakarta setiap harinya berasal dari sampah rumah tangga. Jadi sudah saatnya, sampah-sampah yang dihasilkan dari rumah tangga untuk dipilah-pilah sebelum di buang," lanjutnya.
Baca Lainnya : 87 Kota Besar di Indonesia, Sumbang 80 Persen Sampah di Laut
Untuk itu, dikatakan Isnawa saat ini di tingkat Rukun Warga (RW) wilayah Jakarta sudah mulai mendirikan bank sampak.
"Kalau sampah yang dihasilkan bisa dikelola dengan baik, dalam seharinya sampah sebanyak 7.000 ton yang dibuang ke Bantar Gebang bisa sedikit berkurang," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Isnawa berharap kegiatan Clean Up Jakarta Day, akan lebih banyak masyarakat yang bisa menjadi pahlawan lingkungan.[NN]