Lima Bulan Direhabilitasi, Bonita Segera Dilepasliarkan ke Habitatnya

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
3 Oktober 2018 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Hampir lima bulan berada di Pusat Rehabilitasi Dharmasraya, Jambi, Bonita, harimau sumatra yang sempat meneror warga di Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, mulai menunjukkan perkembangan baik. Sifat alaminya kembali muncul setelah menjalani serangkaian perawatan yang diberikan tim medis.
ADVERTISEMENT
Tak hanya memakan daging segar yang diberikan petugas. Dengan sigap, Bonita juga mengejar, menerkam dan memangsa babi, seolah-olah tengah berburu di hutan. Itulah kenapa, dalam waktu dekat, satwa belang yang pernah melahirkan anak ini akan dilepasliarkan.
"Dikasih babi langsung dikejar gitu. Dia sudah kembali normal sebagai satwa liar," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, kepada wartawan, Rabu (3/10).
Baca Lainnya : Usai Tangkap Bonita, Tim Gabungan Kini Buru Anaknya
Menurut Suharyono, Bonita tidak akan dilepasliarkan di Jambi sebagaimana rencana awal. Hutan di Riau kembali menjadi pilihan karena dinilai lebih cocok alamnya dengan kebiasaan Bonita.
Bonita disebut Suharyono terbiasa dengan kondisi alam yang bergambut dan berawa. Kondisi hutan seperti ini masih terdapat di berbagai wilayah Riau, termasuk habitat awalnya di Kabupaten Indragiri Hilir.
ADVERTISEMENT
"Dia kan biasa minum air gambut yang warnanya kayak teh itu. Kalau lokasi pelepasliarannya, nanti dirahasiakan untuk keselamatan Bonita," kata Suharyono.
Baca Lainnya : Saat Tiba di Pusat Rehabilitasi, Harimau Bonita Mogok Makan
Sejak dibawa ke Pusat Rehabilitasi Dharmasraya, Bonita sudah menjalani sejumlah tindakan medis berupa operasi. Sejumlah tumor yang menempel di bagian bawah lapisan kulitnya sudah diangkat walau masih berkategori jinak.
Terkait kebiasaan Bonita memakan anjing ketika meneror warga di Pelangiran, Suharyono merasa bersyukur harimau betina ini tidak terpapar virus. Biasanya, anjing membawa virus yang menempel ke DNA pemangsanya.
"Saya lupa nama virusnya itu. Biasanya, hewan yang makan anjing ada virusnya, pasti ada virus yang menempel ke DNA. Tapi, untuk Bonita tidak ada," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : Perilaku Aneh Bonita Diduga Akibat Gangguan Otak
Meski segera dilepasliarkan, tim medis di Dharmasraya masih berusaha memecahkan misteri perubahan perilaku Bonita ketika berada di Pelangiran. Salah satu perubahan itu adalah tidak takutnya Bonita ketika berjumpa dengan manusia.
"Harimau normal biasanya menjauh kalau melihat manusia. Kalau Bonita, dia malah mendekat. Ini yang masih terus dipelajari," sebut Suharyono. [DF]