Peneliti LIPI: Luas Lahan Pertanian Hilang di Palu Perlu Dihitung

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
19 Januari 2019 0:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurutnya penghitungan ini diperlukan untuk pemulihan sumber penghidupan masyarakat terdampak bencana untuk dapat kembali mendapatkan kehidupan yang layak seperti sedia kala.
"Diperlukan penentuan status lahan pertanian yang hilang akibat terdampak bencana serta besaran kompensasi kepada para warga (petani) untuk dijadikan modal usaha usai bencana," terang Ayu sapaan akrabnya saat ditemui di Widya Graha LIPI, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/1).
Baca Lainnya :
Sebagaimana diketahui, dalam pemulihan sumber penghidupan usai bencana, peneliti LIPI telah memetakan tiga sektor mata pencaharian utama di Sulawesi Tengah yang terdampak bencana seperti pertanian, perdagangan dan perikanan laut. 
Untuk sektor kelautan, dikatakan Ayu pihaknya telah merekomendasikan adanya bantuan kepada nelayan tradisional berupa peralatan. 
ADVERTISEMENT
Diakui Ayu, saat ini penyintas bencana mengalami kesulitan untuk membangun kembali mata pencaharian.
"Saat ini warga (nelayan) kehilangan perahu, rusaknya alat tangkap ikan akibat bencana, di sektor pertanian, petani turut terdampak hilangnya lahan pertanian dan saluran irigasi," sambungnya.
Baca Lainnya :
Warga yang bergantung pada sektor pertanian yang terdampak bencana meliputi di antaranya pemilik lahan pertanian, buruh tani dan pengelola hasil pertanian atau pelaku usaha.
Untuk sektor perdagangan, dikatakan Ayu, peneliti LIPI memberikan rekomendasi bahwa pentingnya bantuan modal dan tempat usaha untuk pedagang yang disesuaikan dengan kebutuhan jenis usaha dagang dan skala usahanya. 
"Kita bersama kementerian terkait juga akan menyediakan modal, pendampingan, akses pasar, hingga usaha warga kembali menggeliat," ungkapnya. [NN]
ADVERTISEMENT