Populasi Jalak Bali, Satwa Langka dan Dilindungi Kini Berkembang Pesat

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
14 November 2018 0:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Trubus.id -- Lewat berbagai upaya pelestarian, populasi burung Jalak Bali yang merupakan satwa langka dan dilindungi di Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
"Jangkauan populasi Jalak Bali semakin luas, bahkan beberapa kali terlihat di pemukiman warga Kelurahan Gilimanuk," ujar Kepala Taman Nasional Bali Barat Agus Ngurah Krisna Kepakisan di Negara, Jembrana.
Berdasarkan data yang dilakukannya, Jalak Bali yang hidup di alam liar saat ini mencapai 141 ekor, yang menyebar di berbagai lokasi Taman Nasional Bali Barat, khususnya di wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.
Baca Lainnya : Standarisasi Mutu Dongkrak Minat Warga China Konsumsi Sarang Burung Walet
Menurutnya, saat ini Jalak Bali bebrapa kali terpantau berada di luar hutan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Jalak Bali sudah mulai terbiasa dengan habitat saat ini, sehingga tidak hanya berkeliaran di dalam hutan saja.
Konservasi yang mulai menampakkan hasilnya ini, katanya, juga tidak lepas dari partisipasi masyarakat penyanding Taman Nasional Bali Barat yang turut menjaga satwa dilindungi tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu lokasi yang sering didatangi burung Jalak Bali adalah Pantai Karangsewu Gilimanuk. Hal tersebut membuat masyarakat sekitar, Forum Kerukunan Umat Beragama serta murid sekolah, mulai menata kawasan tersebut sebagai objek wisata alami.
"Bersama-sama kami menanam pohon seperti hari ini, agar Jalak Bali nyaman di lokasi tersebut. Apabila dijaga, akan menjadi objek wisata yang unik, karena tidak hanya pemandangan pantai teluk tapi pengunjung juga bisa melihat jalak bali di alam liar," ujarnya.
Baca Lainnya : Spesies Burung Baru Ditemukan Lagi di Pulau Rote
Dikatakan juga, jumlah 141 ekor yang ada saat ini mendekati jumlah pada tahun 1981 yaitu 154 ekor.
"Bersama semua pihak, kami akan terus melakukan konservasi agar jumlah Jalak Bali terus meningkat, serta yang lebih penting lagi tidak sampai punah karena ini merupakan satwa khas Pulau Bali," katanya.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan Agus, Bendesa atau Ketua Adat Gilimanuk Ketut Galung mendukung upaya pelestarian flora dan fauna di wilayah tersebut, termasuk pengembangan Pantai Karangsewu sebagai objek wisata. Dikatakannya, dalam agama, manusia diajarkan untuk menjaga hubungan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan alam.
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Al-Masyur Ahmad Sodikin, bersama santri serta murid madrasahnya yang ikut dalam penanaman pohon tersebut mengatakan, sejak dini santri maupun murid-muridnya diajak untuk menjaga lingkungan, terlebih letaknya dekat dengan taman nasional. [NN]