Ribuan Jiwa Terdampak Banjir di Rokan Hilir, Bocah 6 Tahun Tewas Terseret Arus

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
2 November 2018 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebut, saat ini 4.052 jiwa penduduk di Kabupaten Rokan Hilir mengungsi karena bencana banjir. Ketinggian air yang memasuki rumah warga mencapai 80 centimeter.
ADVERTISEMENT
"Rinciannya, di Kepenghuluan (desa) Karya Mulyo Sari ada 1.258 jiwa, Rokan Baru 1.793 jiwa, Rokan Baru Pesisir 564 jiwa, serta Teluk Bano II sebanyak 437 jiwa," ujar Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur, Senin (29/10) petang.
Ia menjelaskan, tiga tenda pengungsian telah didirikan untuk menampung warga yang terdampak. Pihaknya juga menyediakan dua unit perahu karet dan satu unit perahu fiber untuk memantau ketinggian air.
"Ada lima unit tenda lagi yang akan kita kirim ke lokasi banjir," jelas Jim.
Baca Lainnya : Banjir Rendam Ratusan Rumah di Pekanbaru
Kendala di lokasi, tambah Jim, petugas kesulitan mendirikan beberapa lagi tenda banjir karena daratan yang ada digenangi air. Apalagi, hujan masih turun di sejumlah lokasi. Saat ini Jim menyebutkan, pihaknya juga tengah berupaya mengirimkan bantuan pangan dan obat-obatan. Kemudian yang paling dibutuhkan saat ini adalah bantuan selimut dan pakaian sekolah.
ADVERTISEMENT
"Fasilitis umum yang terendam banjir seperti di ‎Bangko Makmur,  ada 3 unit gedung sekolah, mesjid 1, mushollah 2, puskesmas 2 unit, 4 titik jalan terputus ketinggian air mencapai 60 centimeter," kata Jim.
Tak hanya rumah, banjir ini juga merendam tiga mesjid dan musholah dengan ketinggian air mencapai 70 centimeter. Ia menambahkan, ada juga di kawasan Bangko Mukti, 1 unit Sekolah MDTA terendam air, mesjid 3 unit dan musholah 3 unit.
Hingga saat ini, BPBD Riau terus mendata warga dan fasilitas lainnya yang terdampak banjir. Dan data yang disampaikannya saat ini masih bersifat sementara.
"Itu baru data sebagian, nanti kita kirim data susulan," ucap Jim.
Sementara itu, ‎Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto saat dikonfirmasi mengaku sedang berada di tenda pengungsian. Pihaknya, membantu sembako serta sejumlah tenda.
ADVERTISEMENT
"Iya mas, masih banjir di beberapa desa. Ribuan rumah warga terendam air. Petugas menjaga rumah yang ditinggalkan masyarakat agar tidak terjadi pencurian," kata Sigit. 
Baca Lainnya : 18 Siswa dan Guru Tewas Akibat Banjir Bandang 
Sementara itu, akibat banjir ini juga dilaporkan adanya korban yewas. Yah, setelah dua hari menghilang, bocah enam tahun bernama Fatih ditemukan sudah tak bernyawa pada Senin (29/10). Sabtu (27/10) lalu, korban dinyatakan hilang diduga terseret arus banjir yang melanda Desa Air Hitam, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir.
Humas Badan SAR Nasional di Pekanbaru, Kukuh Widodo menyebut, korban kemudian ditemukan Senin (29/10) sekitar pukul 7 pagi. Dia menjelaskan, korban sebelum hilang keluar rumah untuk membeli sesuati di warung sekitar. Ada saksi yang melihat, korban sempat bermain di jembatan yang air di bawahnya tengah naik karena hujan deras.
ADVERTISEMENT
"Air juga sudah naik ke jembatan, lalu korban jatuh hingga terbawa arus," kata Kukuh.
Warga yang mengetahui korban jatuh ke sungai langsung melaporkan kejadian itu ke polisi dan Basarnas. Setelah mendapat laporan, Tim Sar gabungan melaksanakan penyisiran di lokasi. Setelah mencari 2 hari, tim berhasil menemukan korban pada koordinat 01 21.397 N- 100 42.707 E dalam keadaan meninggal dunia. [RN]