Setelah Malaysia, Giliran Filipina Pulangkan Sampah Busuk Impor ke Kanada

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
4 Juni 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Trubus.id -- Belum lama ini, pemerintah Malaysia mengembalikan sekitar 3.000 ton sampah ke negara pengirimnya. Yeo Bee Yin selaku Menteri Energi, Teknologi, Sains, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia mengatakan bahwa warga di negara-negara asal itu mengira sampah mereka akan didaur ulang. 
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, kebanyakan sampah mereka dibuang ke Malaysia dan dihancurkan menggunakan metode yang merusak alam.
Masalah impor smapah ternyata tak hanya dialami Malaysia, hal serupa juga tengah dialami Filipina. Bahkan kini, negera itu berniat mengembalikan 69 kontainer sampah busuk yang dibuang ke negaranya pada 2013 dan 2014 lalu ke Kanada.
seperti dilansir dari CNN Indonesia, Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin, mengatakan bahwa sampah berton-ton itu dimasukkan ke dalam kapal pengangkut di Teluk Subic yang siap berangkat pada Kamis (30/5).   "Selamat tinggal," kicau Locsin sembari mengunggah foto-foto kapal pengangkut tersebut melalui Twitter.
ADVERTISEMENT
Menanggapi pengembalian sampah ini, Menteri Lingkungan Kanada, Catherine McKenna, hanya berkata, "Kami berkomitmen dengan Filipina dan kami bekerja sama dengan mereka."
Masalah sampah ini sempat membuat hubungan Filipina dan Kanada tegang. Presiden Rodrigo Duterte bahkan menarik duta besar Filipina di Ottawa karena Kanada tak kunjung mengambil sampah itu setelah melewati tenggat pada 15 Mei lalu.
Tumpukan sampah tersebut dikirimkan oleh perusahaan Kanada ke pelabuhan Filipina. Sampah busuk tersebut salah diberi label sebagai sampah daur ulang. Kanada beralasan bahwa kumpulan sampah itu akan didaur ulang. Namun, sampah tersebut ternyata terdiri dari popok, koran, dan botol minum yang tidak dapat didaur lagi. [RN]    
ADVERTISEMENT