Setiap Hari, 400 Ton Sampah Penuhi Sungai-sungai di DKI

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
18 September 2018 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Trubus.id -- Masalah sampah yang memenuhi sungai-sungai di DKI Jakarta cukup pelik. Karena itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memiliki tenaga kebersihan atau yang kerap disebut sebanyak pasukan oranye untuk menangani masalah ini. Mereka bertugas mengumpulkan sampah yang bersarang di sungai-sungai di ibukota.
ADVERTISEMENT
Kepala DLH Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adjie mengungkapkan, setiap harinya pasukan oranye yang bertugas mengangkut sampah bisa mengumpulkan ratusan ton sampah di aliran sungai. Sampah itu didominasi oleh sampah plastik yang sulit didaur ulang.
Baca Lainnya : Clean Up Jakarta Day Ajak Masyarakat Peduli Kebersihan
"Setiap harinya, di sungai rata-rata ada sampah sebanyak 300 sampai 400 ton per hari. Kalau hujan lebih parah lagi. Jakarta keseluruhan saja sehari 7.000 ton sampah. Paling banyak mendominasi sampah plastik memang," kata Isnawa saat ditemui di Monas, baru-baru ini.
Lebih lanjut Isnawa mengungkapkan, sedikitnya ada 4.000 personil pasukan oranye yang bertugas untuk mengangkut ratusan ton sampah yang tersebar 13 sungai besar, 77 waduk dan ribuan saluran penghubung di Jakarta. Mereka biasanya mulai mengangkut sampah-sampah itu mulai dari jam 8 pagi setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : Clean Up Jakarta Day, Pemprov DKI Kerahkan Seluruh Walikota Bersihkan Lingkungan
Meski kesadaran masyarakat mulai terbangun, tapi dirinya tak menampik jika masih ada segelintir warga bantaran yang masih membuang sampahnya ke sungai. Isnawa cerita, DLH pernah menyediakan karung untuk tempat pembuangan sampah tapi justru tak digunakan oleh masyarakat.
Namun demikian dikatakan Isnawa, kuantitas sampah yang diangkut tiap harinya kini sudah mengalami penurunan yang signifikan dari waktu ke waktu.
"Sekarang mulai banyak masyarakat sadar dan tak lagi membuang sampah ke sungai atau kali," lanjutnya. [RN]