Sumut dan Sumbar Dihantam Banjir Bandang dan Longsor , 22 Orang Meninggal

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2018 0:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Hujan deras yang melanda wilayah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat selama Kamis dan Jumat, 11-12 Oktober 2018, telah menyebabkan bencana banjir bandang dan longsor di beberapa tempat. 
ADVERTISEMENT
Data sementara yang dilaporkan BPBD Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat, banjir dan longsor menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 15 orang hilang dan puluhan orang luka-luka di 4 wilayah yaitu di Kabupaten Mandailing Natal, Kota Sibolga, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pasaman Barat.
Banjir dan longsor melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara yaitu Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal pada Jumat, (12/10) pagi dan sore hari.
"Data sementara tercatat 13 orang meninggal dunia dan 10 orang hilang di Mandailing Natal," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu, (13/10).
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : 11 Kecamatan di Sumbar Dilanda Banjir dan Longsor
Sutopo menuturkan 11 murid madrasah di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, meninggal dunia tertimpa bangunan yang hancur diterjang banjir bandang pada Jumat, (12/10) sore saat jam pelajaran sedang berlangsung. Diperkirakan 10 orang hilang.
"Kejadian berlangsung mendadak. Sungai Aek Saladi tiba-tiba mengalir dengan debit besar dan membawa lumpur dan meluap sehingga menerjang madrasah. Jumlah korban hilang masih dapat berubah karena belum dapat dipastikan. Korban tertimbun lumpur dan material tembok yang roboh," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Sutopo, pada Sabtu, (13/10) pagi, ditemukan dua korban meninggal lagi akibat kendaraan masuk sungai dan hanyut. Korban meninggal adalah satu orang polisi dari Polsek dan satu orang pegawai PT. Bank Sumut. "Dua orang berhasil diselamatkan dari kendaraan yang hanyut," kata dia.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : Banjir Rendam Ratusan Rumah di Pekanbaru
Sutopo mengatakan dampak banjir bandang dan longsor di Mandailing Natal lain adalah 17 unit rumah roboh, lima unit rumah hanyut, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian 1-2 meter di Kecamatan Natal dan Muara Batang Gadis. Sebanyak delapan titik longsor berada di Kecamatatan Batang Natal.
"Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih dilakukan," kata dia.
Dia menambahkan kondisi medan berat karena desa-desa terdampak berada di pegunungan, pinggir hutan dan akses sulit dijangkau karena rusak. BPBD Mandailing Natal, BPBD Provinsi Sumatera Utara, TNI, Polri, SAR Daerah, SKPD, PMI, dan relawan menangani darurat bencana. [NN]