Terendam Banjir, Ribuan Hektare Sawah di Riau Terancam Gagal Panen

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
9 November 2018 0:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Sudah sejak Sabtu (3/11) malam, sejumlah kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) terendam banjir akibat luapan sungai setempat. Ribuan rumah digenangi air. Tak hanya itu, ribuan hektare sawah petani di wilayah itu juga kini terancam gagal panen.
ADVERTISEMENT
Kapolres Kuansing, Ajun Komisaris Besar Muhammad Mustafa SIK saat dikonfirmasi menyebut, ada lima kecamatan di wilayahnya yang terendam banjir. Ketinggian air bervariasi dan fluktuatif karena intesitas hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
"Kadang surut, lalu naik lagi karena hujan deras," katanya, Senin (5/11) petang.
Baca Lainnya : 11 Desa Terancam Tergenang Banjir Sungai Kampar
Berdasarkan data yang diterimanya, kecamatan yang terendam di antaranya, Kuantan Mudik, Gunung Toar, Pangean, Benai dan Kuantan Hilir. 
"Total ada 4.578 rumah dan ribuan kepala keluarga yang terkena banjir," katanya. 
Sejauh ini, ada 3.148 hektare sawah yang sudah ditanami padi terendam banjir dan diprediksi gagal panen jika air luapan sungai tidak surut.
"Di Kecamatan Kuantan Mudik ada 320 hektare sawah yang terendam. Kemudian di Gunung Toar 290 hektare, lalu di Kuantan Tengah 597 hektare," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan, sawah yang paling luas terendam ada di Kecamatan Pangean. Data dari pihak kecamatan setempat, ada 1.151 hektare terendam. Jumlah itu merata di setiap desa yang ada di kecamatan itu.
Selanjutnya di Kecamatan Kuantan Hilir areal persawahan terendam sebanyak 243 hektare. Jumlah ini tersebar di Kelurahan Pasar Usang Baserah, Desa Kepala Pulau, Kampung Tengah, Pulau Madinah dan Pulau Kijang.
"Kemudian di Kuantan Hilir Seberang seluas 536 hektare sawah yang terendam banjir," katanya.
Baca Lainnya : PLTA Koto Panjang Dibuka, Masyarakat di Bantaran Sungai Kampar Siaga Banjir
Hingga kini, masyarakat yang menjadi korban banjir belum menerima bantuan. Salah satu alasannya adalah Kuansing merupakan satu-satunya kabupaten di Riau yang belum punya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
ADVERTISEMENT
Keadaan ini, menurut Kabag Humas Pemkab Kuansing Ridwan Amir menyebut musibah ini akan dibahas bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
"Sesuai regulasi, ada dana yang dinamakan biaya tak terduga yang bisa digunakan untuk masyarakat. Ini akan dibahas bersama Forkompimda," kata Ridwan.
Jika nantinya Forkopimda menyatakan Kuansing dalam status tanggap darurat banjir, tambah Ridwan, maka ada dasar untuk penyaluran bantuan ke masyarakat. [RN]