Tragis, Seekor Rusa Mati Usai Telan 4 Kilogram Sampah Plastik
Konten dari Pengguna
7 Juni 2019 0:07 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berbicara soal sampah plastik, pasti kalian pernah mendengar bahwa plastik kerap menggangu keberlangsungan makhluk hidup baik di laut ataupun di darat, banyak hewan yang mati karena menelan sampah plastik di laut. Tapi kini kasus kemarian hewan akibat memakan sampah plastik tak hanya terjadi di laut saja, tapi juga di darat.
Sebagaimana dilansir VT, Senin (3/6), dokter hewan yang bekerja di Nara Deer Welfare Association menyelidiki kematian rusa yang dirasa janggal. Usai diselidiki, ia mengetahui bahwa rusa itu mati akibat menelan sampah plastik lebih dari empat kilogram.
Rusa yang sakit tersebut ditemukan di Kuil Todaiji di Taman Nara di Jepang pada (23/4) lalu. sebelum akhirnya mati, pihak terkait telah berupaya menyelamatkan rusa betina berusia 17 tahun, tapi nyawanya tak dapat tertolong karena terlalu banyak memakan plastik.
ADVERTISEMENT
Saat ditimbang, rusak malang itu hanya memiliki berat sekitar 30 kilogram. Usai kematiannya, dokter yang merawatnya melakukan autopsi. Ketika membuka bagian perut rusa, dokter hewan tersebut menemukan bahwa isi perut rusa tersumbat oleh plastik.
Plastik menghambat sistem pencernaan rusa. Akibatnya ia menjadi sulit untuk mencerna makanan dan juga tak bisa memuntahkan plastik yang berada di dalam perutnya. Diketahui, kejadian ini bukan hanya terjadi pertama kali saja.
Sebagai informasi, tahun lalu sebanyak enam ekor rusa telah ditemukan mati dengan plastik yang tersimpan dalam perut mereka. Hal ini terjadi akibat banyak pengunjung taman yang memberikan makanan kepada rusa beserta kantong plastiknya, kondisi ini membuat hewan-hewan tersebut bingung dan pada akhirnya menelan semua isi makanan beserta plastiknya.
ADVERTISEMENT
Guna mencegah hal seperti ini kembali terjadi, Welfare Association menciptakan tas ramah lingkungan yang terbuat dari bahan-bahan alami agar para wisatawan bisa menggunakannya sebagai penggani sampah plastik yang dapat berbahaya untuk hewan. [RN]