Viral, Pengunjung Pantai Georgia Selamatkan Puluhan Paus Pilot yang Terdampar

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
23 Juli 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Viral, Pengunjung Pantai Georgia Selamatkan Puluhan Paus Pilot yang Terdampar

ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Setelah puluhan paus pilot mendarat di Pulau St. Simons, Georgia, Selasa (16/7) malam, para pengunjung yang peduli, penjaga pantai, dan petugas satwa liar segera bertindak, melakukan yang terbaik untuk mengarahkan ikan paus kembali ke air.
ADVERTISEMENT
"Meski terdampar merupakan kejadian alami yang diketahui, satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah terus mendorong mereka ke laut," terang Clay George, ahli biologi satwa liar di Departemen Sumber Daya Alam (DNR) Georgia, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dixie McCoy, seorang pengunjung pantai dan penduduk Pulau St. Simons, memposting sebuah video yang memilukan di Facebook yang menunjukkan paus-paus itu berjuang untuk kembali ke air.
"Semua paus ini telah hanyut ke pantai dan sudah ada satu paus yang diserang oleh hiu," kata McCoy dalam video itu. 
McCoy memperkirakan ada sekitar 40 paus di pantai, tetapi kantor berita setempat WJCL melaporkan ada lebih dari 50 yang terdampar. Orang-orang dari segala usia berusaha keras, bekerja sama untuk mendorong sebagian besar mamalia laut itu kembali ke perairan dalam.
ADVERTISEMENT
Namun terlepas dari prestasi luar biasa para pengunjung pantai, beberapa paus kembali ke pantai. Setidaknya dua dari paus itu mati dan dibawa untuk didekropsi, lapor DNR Georgia. Sisa paus yang terakhir terlihat berenang di dekat pantai, dan pejabat satwa liar berharap paus terus bergerak ke laut.

Mengapa paus pilot terdampar?

Paus pilot adalah salah satu anggota terbesar dari keluarga lumba-lumba, yang kedua setelah paus pembunuh dalam hal ukuran, menurut American Cetacean Society (ACS). Paus yang terdampar di Georgia kemungkinan adalah paus pilot bersirip pendek (Globicephala macrorhynchus).
Paus pilot bersirip pendek dan bersirip panjang (Globicephala melas) terlihat hampir identik jika dilihat di alam liar, tetapi kedua spesies ini memiliki panjang, ukuran gigi, dan bentuk tengkorak yang berbeda. Sirip pendek ditemukan di daerah subtropis dan tropis, sedangkan sirip panjang ditemukan di garis lintang yang lebih tinggi dari kedua belahan bumi, menurut ACS.
ADVERTISEMENT
Kedua spesies paus pilot hidup berkoloni dan berkelana dalam kelompok yang terdiri dari 20 hingga 90 individu. Karena itu bukan hal yang aneh bagi kelompok besar ini untuk terdampar bersama. Pendaratan paus pilot terbesar dan terdokumentasi terjadi pada tahun 1918, ketika diperkirakan 1.000 paus mendarat di Kepulauan Chatham, 497 mil (800 km) timur Pulau Selatan Selandia Baru, menurut Departemen Konservasi negara tersebut.
Tapi mengapa paus menunjukkan perilaku mematikan ini tetap menjadi misteri bagi para ilmuwan.
Hipotesis yang paling disepakati adalah bahwa ekolokasi paus tidak seefektif di perairan dangkal, di dekat pantai seperti di dekat tebing bawah air yang curam di tepi landas kontinen, menurut Departemen Konservasi Selandia Baru. Seperti cetacea lainnya, paus pilot menggunakan ekolokasi untuk menemukan mangsanya - terutama cumi-cumi. Ada kemungkinan bahwa ketika paus mengikuti mangsa lebih dekat ke pantai, paus menjadi bingung dan tidak dapat menemukan jalan kembali ke laut.
ADVERTISEMENT
Ada kemungkinan bahwa kecenderungan sosial paus berarti bahwa ketika satu paus terdampar, yang lain mengikuti untuk membantu, hanya saja terjebak sendiri. Ini juga bisa merupakan kombinasi dari faktor-faktor yang menyebabkan hewan tersebut terdampar, tetapi alasan-alasan itu tetap tidak diketahui.
Paus pilot bersirip pendek dianggap sebagai spesies yang paling tidak memprihatinkan, menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN), dan ACS memperkirakan ada sekitar 200.000 paus pilot bersirip pendek di seluruh dunia. [RN]