Konten Media Partner

1.000 Cup Kopi Bakal Dibagikan untuk Wisatawan di Malioboro

28 September 2024 17:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan gelaran Jogja Internasional Coffee Day 2024 di Kawasan Malioboro dalam rangka memperingati hari kopi internasional. (Foto : M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan gelaran Jogja Internasional Coffee Day 2024 di Kawasan Malioboro dalam rangka memperingati hari kopi internasional. (Foto : M Wulan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para pecinta dan penikmat kopi bisa merapat. Pasalnya sebanyak 1.000 cup kopi bakal dibagikan untuk wisatawan di kawasan Malioboro Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Giat ini merupakan rangkaian dari Jogja Internasional Coffee Day (JICD) yang digelar untuk memperingati hari kopi internasional yang jatuh pada 01 Oktober mendatang.
Ketua Umum Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, Rendy Mahardika mengatakan kopi yang dibagikan berupa kopi Menoreh dan kopi Merapi. Semuanya akan dibagikan secara gratis dalam acara tersebut.
"Kegiatan ini baru pertama kali digelar. Rangkaian nya 4 hari (mulao 28 September sampai 01 Oktober) dimana kita ada coffee exhibition, fun competition, coffeetainment, coffee talk sama nanti ada juga bagi-bagi kopi gratis sebanyak 1.000 cup," kata Rendy Mahardika saat dijumpai di sela-sela acara Jogja Internasional Coffee Day, Sabtu (28/9/2024).
Rendy menjelaskan dipilihnya kawasan Malioboro ini tak luput karena banyaknya wisatawan yang datang berkunjung. Sehingga peluang ini dimanfaatkan untuk memudahkan mereka mengenalkan bahwa Jogja juga memiliki kopi unggulannya yakni kopi Merapi dan kopi Menoreh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia menyebut nantinya para penggiat akan berbincang seputar perkembangan kopi guna membangun ekosistem kopi utamanya di Yogyakarta mengingat Jogja sedang diusung menjadi salah satu kota kopinya Indonesia bahkan di dunia.
"Itu yang kita ingin tonjolkan, kopinya Jogja dan nanti dengan adanya acara Jogja Internasional Coffee Day ini di kawasan Malioboro otomatis banyak yang lewat akan memudahkan kita dalam mengenalkan kopi Jogja," ujarnya.
"Tidak menutup kemungkinan ke depan kita akan lebih banyak fokus ke situ dan minta bantuan dari pemerintah juga untuk penanaman ulang terutama di daerah Merapi karena semenjak erupsi beberapa kebun sudah tidak bisa aktif terus beberapa ada yang bertahan," lanjutnya.
Sementara Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM DIY, Agus Mulyono, mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh DPP Assosiasi Kopi Indonesia (Aski) DIY dan Jateng ini. Kata dia, kolaborasi ini dapat membantu pihaknya dalam mengembangkan UMKM khususnya kopi agar semakin naik kelas.
ADVERTISEMENT
"Kami melakukan pembinaan dalam meningkatkan kapasitas pelaku UMKM tapi karena banyaknya pelaku UMKM khususnya yang ada di kopi juga yang bergerak di sektor itu juga. Tapi kemungkinan, tidak bisa semuanya dari dinas saja, makanya dengan adanya Asosiasi Kopi Indonesia yang menginisiasi kegiatan ini dalam berbagai kegiatan dari tanggal 28 September sampai tanggal 1 Oktober, ini bagian yang kita apresiasi sebagai bagian kolaborasi antara pemangku kepentingan asosiasi dengan pemerintah," imbuhnya.
Founder Jogja Coffee Week, Rahadi Saptata Abra yang juga hadir dalam kegiatan ini mengharapkan Jogja bisa memajukan kopi lokalnya.
Namun untuk mencapai hal itu, perlu ada perubahan mindset yang disosialisasikan kepada penggiat hingga petani kopi bahwa untuk menghasilkan bibit kopi yang unggul diperlukan perawatan yang intens, tidak sekedar memanen.
ADVERTISEMENT
"Kopi itu harus ada perawatan intens misalnya harus dipotong kemudian dicek kalau ada penyakit dan sebagainya. Kami berharap mulai saat ini sampai nanti itu, mulai cukup serius menggarap dari petaninya diberi pemahaman tentang menanam yang betul yang baik dan perawatan yang baik supaya hasilnya itu bisa mencapai seperti yang di negara lain. Karena produktivitas kopi di Indonesia itu kalau menurut data masih seperempatnya dari negara lain. Jadi kalau di sana satu hektar bisa 4000 nah kita cuman 1.000, PR kita di situ," tandasnya.
(M Wulan)