news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

13 Ribu Hektare Lahan di Temanggung dalam Kondisi Kritis

Konten Media Partner
2 Desember 2021 8:59 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq melakukan penanaman bibit pohon beringin di mata air Jurang di kawasan ceruk antara Gunung Sumbing-Sindoro, di Desa Kledung, Kecamatan Kledung, Rabu (1/12/2021). Foto: ari/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq melakukan penanaman bibit pohon beringin di mata air Jurang di kawasan ceruk antara Gunung Sumbing-Sindoro, di Desa Kledung, Kecamatan Kledung, Rabu (1/12/2021). Foto: ari/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono mengatakan saat ini 13 ribu lahan di kawasan Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu kritis. Oleh karena itu butuh penanganan serius agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
"Lahan kritis di Kabupaten Temanggung itu ada 13.000 hektare. Lahan kritis itu sebenarnya merata di semua wilayah (di Kabupaten Temanggung). Tapi paling besar ada di Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu, ada juga spot-spot di daerah kecamatan, meski tidak banyak,"katanya ditemui di sela-sela acara penanaman pohon di Kledung, Rabu (1/12/2021).
Menurutnya kerusakan paling menonjol disebabkan karena budidaya yang tidak ramah lingkungan. Sehingga lahan-lahan kritis, khususnya di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, Prahu semakin banyak. Namun demikian, memang terjadi kontradiksi ketika membicarakan konservasi dengan masifnya penggarapan lahan pertanian, tanpa meperhatikan dampak terutama jika sudah berada di daerah resapan air.
Bupati Muhammad Al Khadziq mengakui memang di wilayahnya dari pemetaan ada kurang lebih 13 ribu hektare di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, Prahu kritis yang jika dibiarkan akan semakin parah. Maka mulai awal Desember 2021 ini digencarkan program Sabuk Gunung untuk konservasi alam dengan penanaman pohon, kemudian akan dilanjutkan konservasi tanah dan air.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, untuk keperluan tersebut Pemkab Temanggung sudah membentuk Komite Konservasi yang berisi orang-orang yang concern di bidang lingkungan hidup dari berbagai elemen masyarakat. Program Sabuk Gunung sendiri didukung oleh berbagai organisasi seperti GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.
"Hari ini dimulai dari Kledung kita melakukan kegiatan mulia Sabuk Gunung yang dimulai GP Ansor dan nanti akan disusul Pemuda Muhammadiyah untuk menyelamtkan lingkungan hidup, sebab jika tidak dipelihara akan berpengaruh pada generasi penerus. Sekarang saja semua desa mengeluh debit mata air menyusut bahkan mati, laju degradasi lingkungan di Kabupaten Temanggung berlangsung cepat, erosi tinggi. Kalau tidak ada langkah konkrit dalam konservasi maka ke depan akan semakin rusak lingkungan,"katanya.
Dikatakan Kabupaten Temanggung itu daerah resapan air, curah hujan sangat tinggi, tetapi sebagian besar lahan pohon-pohon mulai berkurang, tentu ini karena faktor ekonomi juga sehingga pemerintah berupaya melakukan recovery dari lingkungan hidup ini.
ADVERTISEMENT
"Pertama-tama dengan menanam pohon di lahan-lahan yang tidak ditanami penduduk, khususnya di lereng-lereng, turus sungai, di sepanjang pinggiran sungai, di tanah-tanah tandus, tanah berbatu, tanah cadas, di jurang-jurang yang memang tidak ditanami oleh penduduk. Harapannya kondisi lingkungan kita akan kembali membaik lagi. Kebutuhan riil pohon untuk penaman ini di atas 15 juta bibit pohon untuk seluruh Kabupaten Temanggung,"katanya.
Menurutnya, konservasi ini bukan gerakan setahun dua tahun, tapi berlangsung seumur hidup dan melibatkan seluruh masyarakat. Untuk gerakan konservasi ini pemerintah Kabupaten Temanggung khusus membentuk Komite Konservasi beranggotakan tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh LSM, aktivis, tokoh pemuda, ulama, dan lain sebagainya. Komite Konservasi ini yang menjadi pihak yang memberikan arahan, rekomendasi, baik kepada pemerintah, DPRD, kepada masyarakat kepada seluruh organisasi masyarakat untuk terlibat dengan gerakan konservasi di Kabupaten Temanggung.
ADVERTISEMENT
Ketua GP Ansor Kabupaten Temanggung, Sukron Wahid mengatakan, gerakan menanam ini akan terus dikawal, artinya pohon yang ditanam dipastikan bisa hidup, bisa tumbuh menjadi pohon besar yang nanti bisa bermanfaat. Di Ansor juga sudah ada Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup yang secara struktural ada di tingkat ranting, khusus menangani masalah lingkungan hidup ini.
"Kita hari ini menanam 110 ribu, insyaAllah semua anggota kita tidak kuramg dari 7.000 Ansor Banser akan ikut andil dalam kegiatan penanaman. Sabuk Gunung bagian dari komitmen kami untuk terus menjaga alam ini karena kita punya tanggung jawab generasi. Apa yang hari ini kita nikmati adalah tinggalan generasi sebelum kita maka kita punya tanggung jawab menjaga alam kita ini untuk kita wariskan kepada anak cucu kita," katanya. (ari)
ADVERTISEMENT