2.700 Bibit Beringin Akan Ditanam di Lereng Merapi

Konten Media Partner
11 Mei 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Yayasan GPC (Gandung Pardiman Centre) Syarief Guska Laksana, saat menyerahkan bibit pohon beringin di Ledok Sambi, Pakembinangun, Sabtu (9/5/2020). Foto: Sandra.
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Yayasan GPC (Gandung Pardiman Centre) Syarief Guska Laksana, saat menyerahkan bibit pohon beringin di Ledok Sambi, Pakembinangun, Sabtu (9/5/2020). Foto: Sandra.
ADVERTISEMENT
Gerakan penghijauan terus dilakukan oleh warga di lereng Merapi. Kesadaran bahwa nikmat Merapi masih terus dirasakan oleh seluruh masyarakat di DIY terutama kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, membuat warga di lereng Merapi berupaya sedemikian rupa untuk merawat alam di Merapi.
ADVERTISEMENT
Mungkin sebagian orang berpikir, kawasan lereng Merapi sudah hijau tidak perlu lagi dilakukan penghijauan. Hal berbeda justru dipikirkan oleh sekelompok warga yang bernama ‘Pagar Merapi’. Merawat lereng Merapi dengan penghijauan adalah pekerjaan sepanjang hayat.
“Kami resah terhadap sedikit banyak kerusakan dari Merapi. (Salah satunya mengenai) debit air di Kali Kuning, di mana Kali Kuning menjadi sumber air yang dinikmati oleh ribuan bahkan puluhan ribu warga DIY,” ujar Joko MKT, perwakilan Pagar Merapi, Sabtu (9/5/2020).
Salah satu upaya untuk kembali meningkatkan debit air di Kali Kuning adalah dengan melakukan penghijauan di sekelilingnya. Pohon beringin dipilih menjadi jenis pohon yang akan di tanam di sepanjang Kali Kuning untuk mengembalikan debit air di sungai ini.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di situ, direncanakan pohon beringin tersebut ditanam membentuk letter M dari Kali Kuning hingga Kali Boyong. Hal ini diharapkan membuat masyarakat berpikir akan pentingnya menjaga alam di kawasan Merapi.
Untuk memulai rencana tersebut, setidaknya ada 100 bibit pohon beringin yang diberikan pada pihak Pagar Merapi melalui Kelurahan Pakembinangun. 100 bibit pohon inilah yang akan menjadi saksi dimulainya penanaman pohon beringin sepanjang 27 km di kawasan lereng Merapi ini.
Ketua Yayasan GPC (Gandung Pardiman Centre) Syarief Guska Laksana, saat menyerahkan bantuan pada perwakilan dari Pakembinangun, Sabtu (9/5/2020). Foto: Sandra.
“Kami dari Gandung Pardiman Center, memberikan bibit beringin, Pagar Merapi ini akan menanam 27 km di sepanjang kali kuning akan ditanami beringin. Saat ini ada 100 bibit pohon beringin yang kami berikan,” ujar Ketua Yayasan GPC (Gandung Pardiman Centre) Syarief Guska Laksana, saat menyerahkan bibit pohon beringin di Ledok Sambi, Pakembinangun.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ini menjadi upaya yang baik untuk menyelamatkan lingkungan di kawasan lereng Merapi. Tak sampai di situ, pihaknya juga akan melakukan pendampingan agar lereng Merapi ini senantiasa hijau.
“Semoga ini juga menginspirasi temen-temen lain untuk ikut memberikan dan merealisasikan,” katanya.
Kawasan yang Masih Asri Sejak Erupsi Merapi 1994
Lurah Pakembinangun, Suranto, menceritakan bahwa kawasan Sambi menjadi satu-satunya kawasan yang masih asri setelah erupsi Merapi tahun 1994. Warga berupaya sedemikian rupa agar kawasan ini tetap asri dan tidak dirusak oleh tangan-tangan yang tak bertanggung jawab.
Bantaran Kali Kuning menjadi salah satu tempat yang tak boleh ketinggalan untuk ikut dijaga keasriannya. Karenanya, bersama dengan Pagar Merapi, mereka sepakat untuk ‘memagari’ bantaran Kali Kuning dengan menanam pohon beringin.
ADVERTISEMENT
“Kalau bantaran ini dirusak manusia, maka alam tentu tidak menerima. Erupsi dari 94 sampai sekarang yang masih asri di sini (Sambi). Maka kalau 2 kilometer itu dipager, dikasih pohon beringin, tentu akan terus asri,” ujar Suranto atau yang akrab dikenal Ranto Kresek.
Lurah Pakembinangun, Suranto. Foto: Sandra.
Penanaman pohon beringin di kawasan Merapi rupanya sudah dilakukan sejak tahun 2010. Rupanya, ini menjadi hal yang baik karena selain menghijaukan, pohon beringin juga mampu mengangkat debit air.
Disebutkan bahwa jika ada 2 pohon beringin ditanam di jarak tertentu, tak bisa dipungkiri di bagian tengahnya pasti akan ada sumber mata air. Berpegang pada konsep ini, jika ada puluhan ribu pohon beringin di kawasan lereng Merapi, tentu sungai-sungai yang ada tidak akan kekeringan.
ADVERTISEMENT
“Ini sebagai bentuk perawatan Bumi Pertiwi. Apalagi saat ini, di masa (wabah) COVID-19, kita butuh keseimbangan alam. Sekarang udara segar di lereng Merapi, burung bisa bernyanyi dengan lantang. Kita berharap, Merapi tidak mati,” Bambang Sugen