2 Burung Elang Bernama Arimbi dan Tetuko Dilepasliarkan di Gunungkidul

Konten Media Partner
23 Mei 2019 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
2 Burung Elang Bernama Arimbi dan Tetuko Dilepasliarkan di Gunungkidul
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Burung elang langka dilepasliarkan di Hutan Bunder, Gunungkidul oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Dua burung tersebut diberi nama Arimbi dan Tetuko.
ADVERTISEMENT
Kepala BKSDA Yogyakarta, Junita Parjanti menuturkan, pelepasliaran burung langka tersebut bertujuan untuk menjaga keberadaan hewan langka di alam liar yang diketahui terus mengalami pemurunan habitat.
"Jadi burung elang ini adalah burung yang diserahkan oleh masyarakat kepada BKSDA, dan sudah kami lakukan karantina selama 6 bulan," kata Junita, Rabu (22/05).
Karantina dilakukan agar dua burung langka tersebut bisa menyesuaikan habitatnya kembali seperti sedia kala di alam liar sebelum dilakukan penangkaran oleh masyarakat yang sebelumnya memelihara mereka.
Selama rentan 6 bulan masa karantina tersebut, pihaknya merasa telah pantas burung tersebut dilepasliarkan untuk kembali ke habitatnya di alam liar.
BKSDA Yogyakarta tidak begitu saja melepasliarkan hewan tersebut, namun pihaknya akan terus melakukan pemantauan lebih lanjut guna memastikan hewan liar tersebut bisa kembali bersatu dengan alam dan habitatnya.
ADVERTISEMENT
"Nanti teknisnya setiap minggu kita amati perilakunya seperti apa, keberadaannya seperti apa dengan harapan keduanya bisa kembali ke alam liar," ujarnya.
Sebelum melepasliarkan burung tersebut, BKSDA telah melakukan pengecekan kondisi alam di Hutan Bunder tersebut terkait ketersediaan makanan dan habitat yang cocok di alam liar tersebut.
Ia menuturkan, selain dua jenis elang langka tersebut, beberapa jenis elang lainnya seperti elang bido, bronto, ikan, paria dan bondol saat ini masih dalam tahap karantina. Harapannya, burung-burung tersebut akan dilepasliarkan juga.
Junita menambahkan, melepasliarkan dua burung elang jenis elang bido dan elang alap-alap juga dalam rangka memperingati hari keanekaragaman hayati. (ken/nny)