253 Warga Mengungsi Pasca-Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas

Konten Media Partner
10 Maret 2022 9:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Sebanyak 253 warga mengungsi sementara akibat aktivitas Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran sejauh 5 km pada Rabu (9/3/2022) sejak pukul 23.18 WIB. Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam laporannya menyebut warga yang mengungsi dari wipayah Klaten dan Sleman.
ADVERTISEMENT
"Adapun rinciannya adalah 60 warga di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan 193 warga di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta," sebut Muhari dalam keterangan yang diterima pada Kamis (10/3/2022).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten dan Sleman telah melakukan pendampingan serta memberikan bantuan logistik bagi pengungsi. Selain itu mereka juga telah berkoordinasi dengan BPPTKG dan instansi lain guna melakukan kaji cepat, monitoring lanjutan serta mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi.
BPBD juga telah meminta seluruh warga yang berada di dekat lereng Gunung Merapi agar segera menjauh dari zona bahaya. Warga diminta berkumpul di titik yang telah ditetapkan untuk memudahkan penjemputan.
"Warga juga diminta agar dapat segera berkumpul di tempat (titik kumpul) yang sudah di tetapkan guna memudahkan tim dalam melakukan pertolongan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dilaporkan BPPTKG, Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas dengan kemunculan awan panas guguran sejauh 5 km mengarah ke arah tenggara pada Rabu. Selain itu teramati pula lava pijar sebanyak 7 kali.
"Teramati 5 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 5000 m mengarah ke tenggara. Teramati guguran lava pijar 7 kali jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya," sebut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.
Awan anas guguran tersebut terekam masing-masing pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44 dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik. Awan panas guguran kembali terjadi sebanyak 5 kali pada Kamis (10/3/2022) dini hari dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter yang terekam dalam kurun waktu 00.22 hingga 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan, pada pukul 01.30 WIB aktivitas Gunungapi Merapi telah melandai. Adapun pascakejadian APG sebelumnya, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran. Sejumlah wilayah juga dilaporkan mengaami hujan abu.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Atas hal itu, BNPB mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Warga juga diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT