3 Bangunan di Pantai Glagah Kulon Progo Rusak Diterjang Gelombang Tinggi

Konten Media Partner
2 November 2020 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi bangunan di Pantai Glagah, Kulon Progo, yang diterjang gelombang tinggi. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi bangunan di Pantai Glagah, Kulon Progo, yang diterjang gelombang tinggi. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Tiga bangunan di Pantai Glagah, Kapanewonan Kulon Progo, rusak usai dihantam gelombang besar yang melanda perairan selatan Jawa dalam beberapa hari terakhir. Gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir memang menyebabkan abrasi di Pantai Glagah, Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
Anggota Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Agung Nugroho mengatakan, gelombang besar telah menyebabkan abrasi di Pantai Glagah sisi barat sepanjang 100 meter. Sejumlah warung dan sarana pendukung wisata hancur diterjang gelombang.
Pihaknya mencatat setidaknya ada tiga bangunan warung yang rusak. Selain itu dua kamar mandi dan tempat parkir juga porak poranda diterjang gelombang. Beruntung warung ini dalam keadaan kosong dan seluruh dagangan berhasil diselamatkan.
"Ombak besar juga merusak sejumlah pohon yang berada di sabuk hijau Bandara Internasional Yogyakarta (YIA)," ujarnya, Senin (2/11/2020)
Gelombang yang terjadi di Pantai Selatan Jawa sangat dinamis. Gelombang besar kerap muncul dan menyebabkan abrasi di pinggir pantai. Namun kondisi ini tidak akan berlangsung lama.
ADVERTISEMENT
Dalam hitungan hari gelombang akan mereda dan kembali normal. Hanya saja kerusakan yang ditimbulkan sulit diatasi. Banyak pohon yang berfungsi sebagai sabuk hijau mati karena terkena air laut.
Ia menambahkan, sejak hari Minggu kemarin ombak cukup besar dan wisatawan dilarang mandi dan bermain air karena berbahaya. Sejumlah pohon tumbang dan beberapa bibit tanaman juga terancam mati. Kondisi ini menjadikan abrasi di Pantai Glagah semakin parah.
Pengelola tempat parkir dan kamar mandi Samsudi mengaku, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta. Selama ini dia membangun kamar mandi secara permanen dan kerap rusak karena diterjang gelombang besar. Begitu juga dengan tempat parkir mengalami kerusakan cukup parah.
“Belum tahu nanti mau pindah atau tetap membangun disini,” katanya.
ADVERTISEMENT