375 Mahasiswa UGM Periksa Kesehatan Hewan Kurban

Konten Media Partner
16 Agustus 2018 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
375 Mahasiswa UGM Periksa Kesehatan Hewan Kurban
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Fakultas Kedokteran Hewan UGM mengirimkan sebanyak 375 orang mahasiswa untuk menjadi petugas pemeriksa hewan kurban. Para mahasiswa ini akan ditempatkan di 7000 titik yang ada di empat kabupatan dan kota di DIY.
ADVERTISEMENT
Dekan FKH UGM Prof. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia mengatakan para mahasiswa yang dikirim adalah mahasiswa tingkat akhir dan mahasiswa tengah mengikuti pendidikan koasistensi di FKH UGM.
“Di lapangan, mereka akan berkolaborasi dengan pemerintah melalui dinas terkait untuk membantu pemeriksaan hewan kurban menjelang dan sesudah pemotongan,” katanya melalui keterangan pers di Yogyakarta, Kamis (16/8/ 2018).
Isrina berpesan pada anak didiknya untuk memastikan bahwa produk pangan asal hewan yang akan dikonsumsi betul-betul aman dan sehat.
FKH UGM juga menggadeng mahasiswa dari Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner Sekolah Vokasi UGM dalam kegiatan ini.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian DIY, Ir Sutarno, menyampaikan apresiasi kepada UGM. Pasalnya UGM selama ini sudah ikut aktif berkontribusi dalam membantu pemerintah untuk penyediaan pangan hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.
ADVERTISEMENT
Jumlah hewan kurban di DIY dari tahun ke tahun terus meningkat. Sejak tahun 2015 peningkatan sapi untuk hewan kurban naik dari sebelumya 16 ribu ekor menjadi kurang lebih 20 ribu ekor. Ia menyebutkan jumlah sapi yang disembelih tahun lalu mencapi 19,522, 2 ekor kerbau, 28.940 ekor kambing, dan 21.994 ekor domba.
“Lokasi pemotongan tersebar di 7000 titik,” katanya.
Dari 7000 titik lokasi penyembelihan tersebut menurutnya ditemukan sekitar 6,3 persen atau 1230 ekor sapi sapi yang terkena kasus Fascioliasis atau penyakit Cacing Hati. Sementara pada kambing dan domba, sekitar 0,29 persen yang terkena cacing hati. “Kasus yang paling banyak kita temukan di daerah Kulon Progo,” katanya.
Salah satu mahasiswa pemeriksa hewan kurban, Ananda Dwi Anindita, 22 tahun, menuturkan selama dua tahun terakhir ia mendaftar jadi petugas pemeriksa hewan kurban. Mahasisiswi angkatan 2014 FKH UGM ini mengatakan tahun lalu ia ditempatkan di daerah Kabupaten Sleman. Ia ditugaskan memeriksa hewan kurban di tujuh lokasi. “Kita memulai pemeriksaan sejak dari awal, kebetulan tidak menemukan kasus cacing hati,” katanya. (cia/pro)
ADVERTISEMENT
Foto: Humas UGM