4 Desainer 'Batik Handmade' Muslimah Asal Jogja Melebur di JHF 2018

Konten Media Partner
10 September 2018 22:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
4 Desainer 'Batik Handmade' Muslimah Asal Jogja Melebur di JHF 2018
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DI Yogyakarta siap menggelar pameran bertajuk Jogja Halal Festival (JHF) 2018 yang akan dihelat di Jogja Expo Center (JEC) pada 11-14 Oktober 2018 mendatang.
ADVERTISEMENT
Empat desainer 'Batik Handmade' muda muslimah yang sejak awal menggeluti dan saling bekerjasama yakni Mudrika, Iffah M. Dewi, Luffi Vadisa, dan Wening juga ikut tampil digelaran perdana JHF tersebut.
Keempat desainer muslim yang sejak awal memiliki kesamaan yakni sama sama mencintai batik, terutama batik handmade. Mereka adalah produsen batik dan ethnic ready to wear.
"Memulai usaha produksi batik tulis pada awalnya bukan pekerjaan mudah bahkan banyak yang menilai rumit," kata Iffah M Dewi, Owner Sogan Batik bercerita tentang proses merintis usaha produksi batik itu penuh dengan liku-liku.
Ia mengatakan, semuanya itu telah menjadi makanan sehari-hari di tahun-tahun awal memulai usaha sampai akhirnya belajar membuat sistem yang lebih teratur.
"Mulai soal meleset warna, belang, malam pecah, lama kering karena hujan, hingga salah potong, keliru ukuran, reject, complain, dengan margin super tipis n bahkan sering minus," ujarnya sambil mengingat masa-masa itu.
ADVERTISEMENT
Namun, Iffah menyadari bahwa semua dibutuhkan keuletan, kesabaran dalam menekuni dunia produksi. Proses berproduksi berkelanjutan ini pun bukan tanpa tantangan meskipun misal sudah memiliki pabrik, batik dan garment.
"Yang tinggal di desa pasti tau bagaimana perjuangan petani, ya mirip-mirip begitulah," ujar Iffah
Ia menuturkan, di tengah produk import yang terus membanjiri pasar dalam negeri, juga melalui perdagangan online, produk lokal pun semakin tergerus jika kita tidak menyikapinya dengan strategi dan langkah yang tepat.
"Dari data Kadin Indonesia, tahun 2018, kontribusi UMKM kita sendiri dalam perdagangan online Indonesia hanya sebesar 7%," papar Iffah.
Hal yang membuat Iffah M Dewi mengaku cukup kaget. Lalu Iffah mengajak para produsen lokal untuk terus bersemangat, fokus perbaikan kualitas dan layanan.
ADVERTISEMENT
"Kemudian saya mengajak para online marketer, untuk tidak meninggalkan produk lokal, terus mendukung produk Indonesia supaya lebih maju," imbuhnya.
Oleh karena itu, melalui ajang Jogja Halal Festival 2018 nantinya, Ia mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dalam event tahunan tersebut untuk lebih jauh memahami terkait produk lokal dalam kaitannya bisnis halal khususnya muslim fashion. (Nadhir Attamimi/adn)