46 Siswa di Gunungkidul Positif Corona

Konten Media Partner
28 November 2021 13:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PTM yang digelar sekolah di Gunungkidul.Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
PTM yang digelar sekolah di Gunungkidul.Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Dalam dua hari terakhir jumlah kasus COVID-19 di wilayah kabupaten Gunungkidul yang mengalami lonjakan. Hari Sabtu (27/ 11/ 2021) Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencatat adanya kasus Baru COVID-19 sebanyak 20 orang.
ADVERTISEMENT
Dan hari ini, Minggu (28/11/2021) mereka mencatat ada tambahan 1 kasus COVID-19 yang baru. Secara keseluruhan di wilayah kabupaten Gunungkidul saat ini ada kasus aktif konflik 46 orang. Mereka semua masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawati mengungkapkan kan kan yang terpapar COVID-19 dalam tiga hari terakhir semuanya adalah para pelajar. 9 orang pelajar sekolah luar biasa (SLB) dan Sisanya adalah siswa setingkat SMA.
"Kasus siswa positif COVID-19 ini didapat dari tracing acak,"ujar dia, Minggu (28/11/2021).
Dewi menuturkan, semua siswa yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut sebenarnya sudah menjalani vaksinasi yang mereka selenggarakan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sudah divaksin namun tidak lantas kebal terhadap penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya pihaknya tetap meminta kepada semua pihak agar mentaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena protokol kesehatan menjadi satu-satunya cara yang ampuh untuk mencegah penularan COVID-19.
"Prokes dan vaksinasi itu sesuai arahan bapak presiden," tambahnya.
Delapan Siswa dan Satu orang guru di SLBN 1 Gunungkidul terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka saat ini masih menjalani isolasi mandiri dan masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
Kepala Bidang Sekolah Luar Biasa, Disdikpora Daerah Istimewa Yogyakarta Suryanto menjelaskan, awal dari diketahuinya siswa dan guru tersebut positif bermula saat adanya skrining Tes PCR dari Dinas Kesehatan Gunungkidul pada Senin dan Selasa pekan ini. Dari 129 siswa yang menjalani swab massal ada tujuh yang positif kemudian dari 52 guru dan karyawan ada satu yang positif.
ADVERTISEMENT
"Kami juga belum mengetahui asal virus ini dari mana karena dari delapan yang positif bukan satu kelas, tidak pernah interaksi dan berasal dari daerah berbeda misal untuk siswa ada yang dari Gedangsari, Wonosari, Patuk kemudian gurunya dari Banguntapan, Bantul," kata Suryanto.
Suryanto menambahkan, sebenarnya di lingkungan SLB sudah secara ketat diterapkan protokol kesehatan. Misalnya saja, siswa diwajibkan mencuci tangan, menggunakan masker dan diukur suhunya sebelum masuk kelas.
"Kerumunan juga tidak ada sama sekali," imbuh Suryanto.
Mulai dari siswa datang hingga pulang. Bahkan ia menyebut, dalam satu kelas hanya ada satu hingga dua siswa saja.
"Jadi memamg kalau di SLB ini berbeda pendampingannya dengan sekolah umum, satu kelas hanya satu dua siswa saja," terang dia.
ADVERTISEMENT
Atas peristiwa ini, pihak sekolah saat ini tengah menyeterilkan lingkungan sekolah. Sementara pembelajaran sendiri dilakukan secara daring hingga 6 Desember mendatang. Kemudian akan kembali dilakukan skrining pada Senin dan Selasa pekan depan.