5 Fakta soal Mahasiswa yang Diduga Cabuli Driver Ojol di Jogja

Konten Media Partner
22 Maret 2019 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kasus kekerasan. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kasus kekerasan. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan mahasiswa yang melakukan tindakan pencabulan terhadap driver ojek online wanita yang terjadi di salah satu asrama mahasiswa di Yogyakarta, menggegerkan sejumlah pihak. Hingga berita ini diunggah, pelaku dugaan pencabulan belum diamankan pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
Diduga, driver ojol ini akan mengantarkan pesanan berupa kaos pada pelaku. Namun, pelaku meminta driver ojol untuk masuk ke kamar asramanya. Ketika sampai di kamar, pelaku justru mengunci pintu dan mencoba melakukan pencabulan.
Berikut ini adalah 5 fakta soal dugaan pencabulan mahasiswa terhadap driver ojek online.
Pesanan kaos yang diantarkan oleh driver ojek online pada mahasiswa tersebut bukan dari aplikasi ojek online. Keduanya saling berkenalan di Facebook sebelum aksi dugaan pencabulan ini terjadi.
Awalnya, pelaku menawarkan kaos pada driver ojek online. Alhasil, korban mengambil pesanan pelaku ke asrama. Ketika sampai di depan asrama, pelaku meminta korban untuk mengambil di kamarnya. Hal ini pun dilakukan oleh korban hingga aksi dugaan pencabulan itu terjadi.
ADVERTISEMENT
Komunitas driver ojek online di Yogyakarta yang tergabung di Paguyuban Driver Gojek Djogja (Pagodja) mengungkapkan siap untuk mengawal kasus yang menimpa teman satu profesinya ini. Pagodja ungkap mereka akan mengawal kasus hingga mendapatkan titik terang atas kejadian dugaan pencabulan oleh mahasiswa.
“Walaupun pemesanan di luar aplikasi, kita siap kawal kasusnya,” kata Handri, Ketua Pagodja, Kamis (21/3).
Pagodja menyerahkan secara keseluruhan kasus ini pada pihak yang berwajib. Pihaknya berharap ke depan tidak ada lagi kejadian serupa.
Setelah korban melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Condongcatur, korban langsung melapor ke Polsek Depok Timur.
“Ada kabar asrama dikepung driver ojek online. Kami datang ke sana untuk tindakan pendekatan persuasif,” kata Panit Reskrim Polsek Depok Timur, Ipda Bambang Widiatmoko.
ADVERTISEMENT
Menurut cerita korban, pelaku melakukan tindak kekerasan berupa pukulan. Korban mengaku dianiaya oleh pelaku dengan memukul wajah korban tiga kali. Perlawanan dan teriakan minta tolong korban membuat pelaku emosi dan melancarkan pemukulan pada korban. Aksi ini dibuktikan dengan adanya luka pada bagian bibir korban.
Mengetahui dirinya dalam bahaya, pelaku lantas kabur dari asrama. Pihak asrama mengaku siap untuk membantu kepolisian dalam mencari pelaku dugaan pencabulan itu. Koordinator Asrama, Wawan, mengungkapkan bahwa pelaku keluar lewat pintu utara berdasarkan kesaksian warga.
“Kita akan bantu cari, kalau ketemu nanti akan diantar ke Polsek. Kita serahkan semua ke proses hukum,” katanya. (asa/adn)