96.000 Jiwa dari 11 Kecamatan di Gunungkidul Terpapar Kekeringan

Konten Media Partner
26 Juni 2018 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
11 kecamatan di Gunungkidul terpapar kekeringan dengan beberapa kategori. Setidaknya, ada 96.523 jiwa atau 37.607 kepala keluarga telah terdampak kekeringan. Droping air telah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengurangi beban masyarakat yang merasakan kekeringan.
ADVERTISEMENT
Sumber-sumber air yang ada di sekitar pemukiman mulai menipis, masyarakat harus berhemat untuk menggunakan air bersih. Warga sangat berharap agar droping air segera mereka dapatkan. Karena untuk membeli air bersih, anggarannya cukup besar.
Plh Kepala BPBD Gunungkidul, Eddy Basuki, mengungkapkan program droping air memang sudah disiapkan untuk mengurangi beban masyarakat yang terdampak kekeringan. Rencananya, BPBD Gunungkidul akan melakukan droping air sebanyak 24 tangki setiap harinya, dengan lokasi yang tersebar di 11 kecamatan tersebut.
"Kami berencana akan melakukan droping air 3.360 tangki selama musim kemarau ini," ujarnya, Selasa (26/6).
Tepus menjadi kecamatan terparah yang terkena kemarau. Setidaknya, ada 32.851 jiwa atau 8.232 kepala keluarga yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Selama ini memang wilayah selatan menjadi daerah terparah terdampak kekeringan.
ADVERTISEMENT
Kecamatan Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Paliyan adalah wilayah utara yang terpapar kekeringan. Sementara di wilayah selatan di antaranya kecamatan Panggang, Tanjungsari dan Tepus. Wilayah lain adalah kecamatan Paliyan, Girisubo, Rongkop ataupun Purwosari serta sebagian Ponjong. (erl)