Aktivitas Vulkanik Merapi Meninggi, Ratusan Warga Babadan Kembali Diungsikan

Konten Media Partner
8 Januari 2021 7:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membopong balita pengungsi Merapi dari Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menuju tempat evakuasi akhir (TEA), Desa Mertoyudan, Kamis (7/1/2021). Foto: ari/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membopong balita pengungsi Merapi dari Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menuju tempat evakuasi akhir (TEA), Desa Mertoyudan, Kamis (7/1/2021). Foto: ari/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Aktivitas Gunung Merapi yang semakin meninggi dengan munculnya lava pijar dan awan panas, membuat warga Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kembali diungsikan. Hal itu, untuk mengantisipasi segala hal yang tidak diinginkan. 
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Paten, Kecamtan Dukun, Kabupaten Magelang, Sutarno mengatakan, sebelumnya warganya memang sempat pulang ke rumah masing-masing dari tempat evakuasi akhir (TEA) Mertoyudan. Akan tetapi karena saat ini Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik cukup tinggi maka warga kembali mengungsi
Mereka yang diungsikan adalah dari kelompok rentan, seperti manula, balita, anak-anak, bumil, dan difabel. Adapun untuk warga lainnya masih berada di pemukiman, namun sudah siap apabila sewaktu-waktu diminta untuk mengungsi. 
"Jumlah pengungsi kurang lebih 200 -an jiwa tapi data belum valid karena masih terus didata. Sebelumnya pengungsi dari Babadan 2 memang sempat pulang sementara dari TEA, dari Jumat lalu. Tapi dari BPPTKG menyuruh ke pengungsian, karena ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan," katanya Kamis (7/1/2021).
Informasi selengkapnya klik di sini
Sutarno pun mengaki telah mendapatkan informasi jika di permukaan gunung ada deformasi  setiap harinya bertambah 21 centimeter. Hal ini menandakan adanya aktivitas di perut Merapi. Bahkan adanya muntahan lava pijar dan suara gemuruh diakuinya membuat warga Babadan tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
"Warga kami tidak nyaman karena terdengar suara bergemuruh sekali, tapi kalau dari Babadan lava pijar tidak ke lihatan karena aliran lava ke arah barat daya. Kalau nanti dari pihak BPPTKG mengumumkan status dari siaga ke awas nanti Dusun Babadan 1 dan Babadan 2 harus di kosongkan. Jadi sudah siap mengungsi," katanya.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Gunawan menuturkan dari data awal yang masuk ke tempat evakusasi akhir (TEA) Mertoyudan hingga sore hari telah masuk 102 jiwa pengungsi.
"Dari jumlah tersebut terdiri dari 6 lansia laki-laki, 17 lansia perrempuan, 16 anak laki-laki, 13 anak perempuan. Kemdian balita laki-laki 5, balita perempuan 10, ibu hamil 1 orang, 1 warga sakit, kemudian 5 pendamping laki-laki, dan 28 pendamping perempuan," katanya. (ari)
ADVERTISEMENT