Status Waspada Merapi karena Ada Erupsi Freatik Disertai Gempa Tremor

Konten Media Partner
22 Mei 2018 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida (kiri) dan Staf Ahli Geologi Gunung Api BPPTKG Yogyakarta, Dewi Sri (kanan) saat menjelaskan status Gunung Merapi kepada awak media dan peserta rapat koordinasi, Selasa (22/5).
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengungkapkan alasan menaikkan status Gunung Merapi dari normal menjadi waspada.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, mengungkapkan peningkatan status tersebut dipicu akibat adanya letusan freatik yang terjadi secara berulang-ulang dan berkesinambungan.
Hal itu terpantau sejak Jumat (11/5) dengan erupsi freatik, lalu pada Senin (21/5) pukul 01.25 WIB terjadi lagi erupsi freatik dengan ketinggian kolom lebih rendah dari sebelumnya. Kemudian, terpantau lagi erupsi freatik pada pukul 09.38 WIB, dan pada sore hari itu terjadi lagi.
"Oleh karena itu pada Senin (21/5) pukul 23.00 WIB kami menaikkan statusnya," kata Hanik saat ditemui awak media pada rapat koordinasi pihak terkait di Pusdalops BPBD Yogyakarta, Selasa (22/5).
ADVERTISEMENT
Hanik menuturkan, hal tersebut pula dipicu akibat munculnya gempa vulkanik bersamaan dengan gempa tremor pada erupsi freatik yang terjadi pada sore harinya pukul 17.50 WIB.
"Yang jam 09.38 WIB (kemarin) tidak diikuti vulkanik, dan yang sorenya itu diikuti vulkanik dan disertai tremor," paparnya.
Hanik mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik menghadapi peningkatan status tersebut. Selain itu, warga yang melakukan aktivitas pada radius Kawasan Rawan Bencana III untuk tetap waspada.
"Kami meminta masyarakat untuk menjauh pada radius 3 kilometer dari puncak Merapi," papar Hanik. (Nadhir Attamimi)