Antisipasi Kemarau 2020, Sumur Pantek Diujicobakan di Temanggung

Ilustrasi sawah. Foto: Kumparan.

Kemarau panjang selalu berdampak pada pertanian di wilayah Kabupaten Temanggung, terutama pada lahan tadah hujan di mana lahan tidak bisa digarap jika hujan belum turun. Untuk mengatasi hal tersebut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, akan mencoba menggunakan sumur pantek guna mengairi sampah di musim kemarau.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpangan) Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhamdari, mengatakan pembuatan sumur pantek akan dicoba di sawah tadah hujan. Rencananya upaya itu akan diterapkan untuk mengairi sawah di beberapa daerah pada musim kemarau tahun 2020.

"Kita akan coba menggunakan sumur pantek untuk mengairi sawah di beberapa daerah pada musim kemarau tahun depan. Sumur pantek akan di coba di sawah tadah hujan, maka akan di buat di sekitar daerah yang akan dialiri," ujarnya, Selasa (12/11/2019).

Menurut dia, rencananya sumur pantek ini akan dibuat di wilayah Desa Selosabrang, Kecamatan Bejen dan Lempuyang Kecamatan Candiroto. Di wilayah paling utara Kabupaten Temanggung yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal ini memang lahan pertaniannya mengandalkan tadah hujan dan bukan irigasi.

"Kami baru akan mencoba dulu di dua tempat, kalau berhasil kami akan sebarkan ke daerah lain, pembuatan sumur pantek tersebut akan menggunakan dana APBD Kabupaten Temanggung. Sebenarnya ada dari dana alokasi khusus APBN, tetapi untuk pembuatan sumur dalam tetapi setelah kita pelajari itu tidak cocok di daerah kita," katanya.

Menurut Harnani pengairan sawah menggunakan sumur pantek sudah berhasil diterapkan di beberapa daerah seperti Klaten, Sragen, Karanganyar, dan lain-lain. Cara ini cukup efektif digunakan para petani untuk mengairi sawah pada musim kemarau. Sumur pantek sendiri merupakan sumur yang dibuat dengan cara pengeboran manual. (ari)