news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Armada Angkutan Umum di Gunungkidul Sulit Dapat Solar

Konten Media Partner
4 April 2022 10:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pom bensin. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pom bensin. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah melonggarkan aturan atau persyaratan untuk mudik menggunakan angkutan umum termasuk bus. Hal ini disambut baik oleh para pengusaha bus di mana mereka siap menyambutnya dengan memaintenance armada lebih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Hanya saja persoalan lain muncul dan menghambat mereka menjalankan bisnis mereka. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Gunungkidul, Henry Ardiyanto.
Para awak armada angkutan darat mengaku kesulitan untuk mendapatkan solar bersubsidi. Hal ini tentu menghambat operasional bus yang mereka jalankan terutama nanti ketika musim lebaran. Persoalan ini sebenarnya sudah mereka hadapi sejak lama.
"Cukup banyak SPBU yang kehabisan stok solar bersubsidi," ujar Henry.
Para pengusaha anggota organda akan memaksimalkan unit mereka untuk melayani para penumpang. Karena memperlihatkan memprediksi nanti akan ada peningkatan jumlah warga yang melakukan perjalanan mudik dengan angkutan umum darat.
Namun persoalan lain Menghadang para awak armada angkutan darat yang ada di pulau Jawa. Mereka kesulitan untuk mendapatkan pasokan solar bersubsidi karena sebagian SPBU mengaku stoknya kosong.
ADVERTISEMENT
"Tak hanya sering kosong namun juga pihak SPBU melakukan pembatasan pembelian solar bersubsidi tersebut," ujar dia.
Di mana antara satu SPBU dengan SPBU yang lain berbeda kebijakan. Rata-rata SPBU membatasi maksimal pembelian solar bersubsidi Rp200.000 hingga Rp300.000. Padahal untuk sekali trip pulang pergi Gunungkidul-Jabodetabek mereka membutuhkan solar 450 liter.
Kondisi ini tentu sangat merugikan bagi awak armada angkutan umum darat ini. Mereka tidak bisa langsung mengisi dalam jumlah yang banyak di sebuah SPBU. Hal ini memaksa mereka harus sering-sering ke SPBU
"Kami harus lebih banyak keluar masuk ke SPBU untuk melakukan pengisian solar yang diinginkan," ujar dia.
Akibatnya Filter Solar sering rusak dan biaya maintenance menjadi lebih mahal. Oleh karenanya, karena pemerintah telah mengeluarkan aturan mudik menggunakan armada angkutan umum maka seharusnya pemerintah juga membuat kebijakan untuk menunjang transportasi umum tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap kepada pemerintah agar memperlancar pasokan solar bersubsidi ataupun menambah jumlahnya saat mudik nanti," ujar dia.