Atap SLB di Purwosari Gunungkidul Roboh Timpa Penjaga Sekolah

Konten Media Partner
29 Januari 2021 20:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atap SLB Purwo Raharjo Padukuhan Ploso, Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, yang roboh. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Atap SLB Purwo Raharjo Padukuhan Ploso, Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, yang roboh. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Atap dua ruangan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Purwo Raharjo Padukuhan Ploso, Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul roboh. Penjaga sekolah yang juga merupakan alumni SLB tersebut mengalami luka tertimpa genteng yang roboh.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Purwosari AKP Ismanto ketika dikonfirmasi membernarkan peristiwa tersebut. Kamis (28/1/2021) sore wilayah Purwosari memang diguyur hujan cukup deras dan berlangsung lama. Hingga malam, hujan terus mengguyur kawasan tersebut.
"Sekitar pukul 22.00 WIB bangunan untuk penjaga dan gudang SLB Purwo Raharjo ambruk karena blandar dan atap tiba-tiba ambrol," ujar Ismanto.
Akibatnya, reruntuhan genteng menimpa penjaga sekolah SLB Purwo Raharjo, Dedi. Selama ini Dedi memang dipercaya menjadi penjaga sekolah setelah lulus dari SLB tersebut. Kebetulan yang bersangkutan sedang tidur di ruangan tersebut.
advhu
Selain karena cuaca buruk yang melanda kawasan kabupaten Gunungkidul selama beberapa hari terakhir ambruknya atap bangunan SLB di Purwosari tersebut juga dipicu karena usia dari bangunan tersebut. Di mana kayu blandar atau tiang penyangga dari atap tersebut sudah rapuh.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan dari pihak sekolah, Ismanto menyebut jika usia blandar atau tiang dari atap bangunan SLB tersebut telah berusia lebih dari 10 tahun. Sehingga Blandar tersebut tak mampu lagi menahan beban banyaknya genteng yang ada di atasnya.
"Apalagi hujan terus menerus terjadi,"tambahnya.
Beruntung saat peristiwa ambruknya atap bangunan SLB tersebut tidak banyak siswa yang menginap. Karena akibat pandemi COVID-19 yang berlangsung hingga saat ini banyak siswa yang terpaksa diliburkan dan tinggal di rumahnya masing-masing.
Pihaknya mencatat ada sekitar 4 orang yang menginap di asrama dari bangunan SLB tersebut. Karena SLB ini selain memberikan layanan pendidikan luar biasa juga dilengkapi dengan asrama yang diperuntukkan untuk siswa-siswa dari luar daerah atau yang rumahnya jauh dari sekolah.
ADVERTISEMENT
"Beruntung hanya 1 siswa yang mengalami luka di kepala akibat kejatuhan genteng," tambahnya.
Selain mengakibatkan seorang siswa mengalami luka di kepalanya pihak SLB juga mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta. Untuk sementara para siswa yang menginap di SLB tersebut diminta untuk bergeser ke bangunan yang lebih aman lainnya.
SLB yang berada di Purwosari tersebut ternyata merupakan tempat dari seorang anak korban pencabulan di di Kelurahan Getas Kapanewonan Playen beberapa waktu yang lalu.
Anak perempuan berusia 13 tahun tersebut titipkan ke SLB tersebut karena di rumahnya tidak ada yang mengurusi dirinya. Bersama kakaknya siswi tersebut kini tinggal di SLB karena ayahnya masuk penjara dan ibunya telah meninggal.