Atasi Masalah Kebersihan, Walikota Yogyakarta: Bentuk Kesadaran Warga

Konten Media Partner
13 Oktober 2019 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, saat memberikan sambutan, Minggu (13/10/2019). Foto: Dion.
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, saat memberikan sambutan, Minggu (13/10/2019). Foto: Dion.
ADVERTISEMENT
Banyak orang menilai jumlah tempat sampah menjadi tolak ukur tingkat kebersihan suatu daerah. Padahal tempat sampah hanyalah barang fisik yang merepresentasikan sebuah kuantitas. Jika tidak diimbangi oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, keberadaan tempat-tempat sampah menjadi sesuatu kemubadziran.
ADVERTISEMENT
"Banyak orang bertanya kepada saya mengapa di wilayahnya masih kurang keberadaan tempat sampah. Padahal kita akan mengurangi jumlah tempat sampah di Yogyakarta," ujar Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, saat peluncuran maskot kebersihan Malioboro Jaka-Lisa oleh Paguyuban Kawasan Malioboro di trotoar depan kantor DPRD DIY, Minggu (13/10) pagi.
Dia memberi contoh antara Yogyakarta dan negara Singapura. Di Negeri Merlion itu jumlah tempat sampah lebih sedikit dibanding di Yogyakarta. Namun dalam hal kebersihan, Singapura lebih unggul. Di sini menunjukkan perbedaan tingkat SDM di antara keduanya.
"Jangan-jangan tempat sampah justru menjadi sampah itu sendiri. Di sekitarnya malah tertimbun sampah-sampah. Pengurangan jumlah tempat sampah tidak akan berpengaruh terhadap tingkat kebersihan. Kita akan membentuk kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, itulah yang dinamakan perilaku menjaga kebersihan," tutur Haryadi.
ADVERTISEMENT
Ia mengapresiasi peluncuran maskot Jaka-Lisa (Jaga Kebersihan-Lihat Sampah Ambil) yang merupakan contoh representasi perilaku menjaga kebersihan itu. Gerakan ini mengajak semua saja untuk turut menjaga kebersihan dan kenyamanan Malioboro agar jalan yang menjadi ikon Yogyakarta itu bersih dari sampah. Dengan dimulai dari Malioboro, langkah-langkah seperti ini diharapkan dapat menyebar ke seluruh wilayah Kota Yogyakarta.
Anggota DPR RI Dapil DIY, Subardi (kanan). Foto: Dion.
Anggota DPR RI Dapil DIY, Subardi, menyoroti tentang sampah pada masa sekarang yang kebanyakan berjenis limbah plastik. Menurutnya sampah jenis tersebut berbahaya bagi lingkungan. Perlu kerjasama dan kesadaran semua pihak untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran akibat limbah-limbah itu.
"Saya berharap peluncuran gerakan Jaka-Lisa ini dapat membangun SDM yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, terutama di kawasan Malioboro yang menjadi roh pariwisata Yogyakarta," kata politisi Partai Nasdem tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia juga menuturkan pembangunan SDM sadar kebersihan lingkungan itu diharapkan dapat membuat Malioboro menjadi lebih baik. Mereka dapat berperan menjadikan Malioboro semakin dikagumi dengan cara menciptakan kawasan itu bebas sampah plastik dan sampah-sampah lainnya. (Dion)