news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Badan Geologi Kementerian ESDM Sebut Aktivitas Merapi Masih Tinggi

Konten Media Partner
28 Januari 2021 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi mengeluakan awan panas. Foto: BPPTKG.
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi mengeluakan awan panas. Foto: BPPTKG.
ADVERTISEMENT
Badan Geologi Kementerian ESDM menyebut aktivitas Gunung Merapi saat ini masih tinggi. Potensi awan panas guguran dan guguran lava masih bisa terjadi. Dengan demikian masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaanya.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM, Eko Joko Lelono menjelaskan, aktivitas Gunung Merapi terus mengalami peningkatan sejak Oktober tahun 2019 yang lalu. Badan Geologi Kementerian ESDM melalui Balai Penyelidika dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah meningkatkan status siaga pada 5 November 2019 yang lalu.
Kemudian tanggal 4 Januari 2021 yang lalu Gunung Merapi akhirnya mengalami erupsi. Tipe erupsi Gunung Merapi adalah tipe efusif dan ditandai munculnya titik api diam di sekitar lava tahun 1997.
"Gunung Merapi memiliki tipe erupsi yang khas oleh karena Gunung Merapi erupsi disebut tipe Merapi,"terangnya.
Eko menyebut aktivitas atau rangkaian Erupsi Efusif yaitu berupa pertumbuhan kubah lava. Setelah fase tersebut kemudian terjadi guguran lava dan awan panas guguran.
ADVERTISEMENT
Dan pada tanggal 7 Januari 2021 lalu awan panas pertama terjadi Gunung Merapi. Hingga saat ini pihaknya mencatat terjadi 95 kali guguran awan panas dengan jarak peluncur maksimal 3 km dari puncak gunung merapi.
Menurutnya jarak luncur awan panas ini masih dalam jarak rekomendasi bahaya yang dikeluarkan oleh Badan Geologi dan BPPTKG yaitu sejauh 5 km dari puncak. Kemarin, tanggal 27 Januari 2021 terjadi 42 luncuran guguran awan panas Gunung Merapi
"Jarak luncur maksimal 3 km ke arah barat daya terutama hulu Kali Boyong dan Kali Krasak,"tambahnya.
Beberapa tempat melaporkan kejadian hujan abu. Ia menandaskan hal tersebut wajar mengingat material halus proses erupsi terbawa oleh angin. Sehubungan dengan kegiatan tersebut maka pihaknya menyebut aktivitas Gunung Merapi saat ini masih tinggi potensi awan panas guguran dan guguran lava masih bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
Data seismik masih didominasi oleh aktivitas guguran sedangkan laju deformasi atau DM cenderung landai. Bulan-bulan ini hujan masih terus terjadi di beberapa wilayah di Indonesia untuk itu masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bahaya lahar dingin terutama saat terjadi hujan.