Bentrok Simpatisan PDIP di Markas FPI, Kapolda DIY: Diduga Saling Ejek

Konten Media Partner
7 April 2019 20:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Jalan Wates yang dilewati oleh massa pendukung paslon 01 untuk mengikuti kampanye nasional di Alun-alun Wates, Minggu (7/4/2019). Foto: atx.
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Jalan Wates yang dilewati oleh massa pendukung paslon 01 untuk mengikuti kampanye nasional di Alun-alun Wates, Minggu (7/4/2019). Foto: atx.
ADVERTISEMENT
Aksi bentrok jelang Pemilu 2019 kembali terjadi di Yogyakarta. Bentrok melibatkan simpatisan PDIP dengan warga Padukuhan Ngaran. Padukuhan Ngaran sendiri adalah tempat FPI (Front Pembela Islam) DIY bermarkas.
ADVERTISEMENT
Saat para pendukung paslon 01 berangkat menuju ke Alun-alun Wates untuk menghadiri kampanye nasional Paslon Capres-Cawapres nomor urut 01, mereka melewati Jalan Jogja-Wates. Setibanya di Jalan Wates KM 8, sejumlah massa sempat berhenti di gang Padukuhan Ngaran yang notabene adalah daerah FPI. Ketika para pengendara ini berhenti, aksi saling ejek tak bisa dihindari.
“Sempat terjadi gesekan dan lempar batu juga,” kata Kapolda DIY, Irjen Pol. Ahmad Dofiri, Minggu (7/4).
Aksi cekcok langsung diredam oleh pihak kepolisian. Walaupun terjadi aksi saling lempar batu, tidak ada bentrok secara fisik. Kedua kubu hanya terpancing akibat ejekan yang dilontarkan. Tidak ada korban jiwa dalam aksi ini, hanya saja ada satu mobil yang rusak lantaran diparkir di gang Padukuhan Ngaran.
ADVERTISEMENT
“Mobilnya diparkir di mulut gang (Ngaran) dan kena lempar (batu),” jelasnya.
Mobil jeep milik FPI yang rusak akibat kena lemparan batu. Foto: atx.
Dofiri sendiri mengungkapkan pihaknya sudah mengupayakan agar tidak terjadi gesekan dengan pihak mana pun. Namun, karena jumlah massa yang cukup banyak akhirnya aksi lempar batu tidak dapat dihindari. Walaupun begitu, kondisi di sekitar kejadian kini telah berangsur kondusif. Pihaknya tetap mengerahkan tim keamanan untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi.
“Karena berangkatnya ada gesekan, jangan sampai pulangnya juga gesekan,” katanya.
Dofiri mengaku tidak menutup kemungkinan akan terjadi gesekan karena jumlah massa yang banyak. Namun, ia meyakinkan masyarakat bahwa dari TNI dan Polri siap untuk melakukan pengamanan. (asa/adn)