Berdamai dengan Pandemi COVID-19, Wisata dan Budaya di Bantul Mulai Bangkit

Konten Media Partner
20 September 2020 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abdul Halim Muslih, Bakal Calon Bupati Bantul yang maju di Pilkada 2020, saat melukis di Puncak Becici, Minggu (20/9/2020). Foto: Len/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Abdul Halim Muslih, Bakal Calon Bupati Bantul yang maju di Pilkada 2020, saat melukis di Puncak Becici, Minggu (20/9/2020). Foto: Len/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 lalu menyebabkan terhambatnya berbagai macam aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan, termasuk Pariwisata. Untuk berdamai dengan keadaan tersebut, Kabupaten Bantul mulai menggerakkan kembali aktivitas sosial ekonominya.
ADVERTISEMENT
“Antara pandemi dan aktivitas sosial ekonomi hari ini harus mulai berdamai, artinya tidak boleh terus-menerus Stay at Home itu nggak boleh, karena itu berbahaya. Membahayakan aktivitas ekonomi, sehingga aktivitas ekonomi itu nanti dikhawatirkan akan terus mengalami penurunan dan ini juga tidak kalah bahayanya dengan Pandemi,” terang Abdul Halim Muslih, Bakal Calon Bupati Bantul yang maju di Pilkada 2020 saat diwawancarai di Puncak Becici pada Minggu (20/09/2020).
Aktivitas tersebut diimplementasikan dalam menggabungkan ranah Seni Budaya dengan Pariwisata melalui acara melukis secara On the Spot di salah satu objek Pariwisata Kabupaten Bantul, Puncak Becici. Abdul Halim Muslih mengharapkan bahwa kegiatan tersebut dapat mengukuhkan Bantul sebagai Kabupaten yang sarat akan Seni dan Budaya, yang salah satunya adalah Seni Lukis.
ADVERTISEMENT
“Harapan saya ke depan, seniman lukis di Bantul itu harus diberikan wadah yang representatif, baik dari sisi sarana prasarana misalnya galeri seni yang bisa dimanfaatkan oleh semua seniman lukis, dan tentu saja promosi ke luar daerah mengenai seni dan seniman yang terdapat di Kabupaten Bantul,” ungkapnya.
Abdul Halim Muslih, Bakal Calon Bupati Bantul yang maju di Pilkada 2020, saat melukis di Puncak Becici, Minggu (20/9/2020). Foto: Len/Tugu Jogja.
Bukan tanpa sebab, pengusulan hal tersebut memiliki salah satu tujuan penting, yakni menghidupkan kembali aktivitas sosial ekonomi Kabupaten Bantul yang sempat layu sejak terjadinya pandemi COVID-19. Berangkat dari arahan Sri Sultan Hamengku Buwono X, tindakan perdamaian harus dilakukan.
“Saya kira arahan Ngerso Dalem itu tepat, karena kalau tidak begitu kinerja Ekonomi daerah kita dan masyarakat ini akan semakin terdampak. Dua, terdampak Pandemi juga terdampak Ekonomi,” lanjut Halim.
ADVERTISEMENT
Setelah menerapkan arahan aktivitas sosial ekonomi tersebut, Halim mengatakan bahwa perlahan-lahan geliat ekonomi masyarakat Kabupaten Bantul mulai bangkit kembali. Salah satu wujud nyatanya adalah dengan dibukanya kembali beberapa objek wisata Bantul seperti Puncak Becici yang tetap mematuhi Protokol Kesehatan yang ada.
Diikuti lebih dari 100 seniman di Kabupaten Bantul yang tergabung dalam Guyub Tresno, acara tersebut merupakan usaha untuk meningkatkan nilai dan apresiasi seni lukis di Kabupaten Bantul. Halim berharap bahwa acara sejenis ini dapat dilakukan terhadap seni lainnya seperti Kriya dan Pertunjukan. (Angelo Lucky Budiman)