news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Beredar Petisi Tuntut Ayah Melisa, Fans BTS di Turki yang Bunuh Diri

Konten Media Partner
6 September 2020 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melisa, fans BTS di Turki yang bunuh diri. Foto: Twitter.
zoom-in-whitePerbesar
Melisa, fans BTS di Turki yang bunuh diri. Foto: Twitter.
ADVERTISEMENT
Gadis di Turki, Buse Melisa K., kini tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Diketahui, gadis ini memutuskan untuk bunuh diri dengan menembak kepalanya menggunakan pistol sang ayah.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui pasti apa yang membuatnya bunuh diri. Namun sebelum bunuh diri, Melisa mengungkapkan perasaannya di akun twitter @onabunagecityok. Dari unggahannya itu, Melisa sempat menceritakan bahwa ia ditekan oleh ayahnya.
Bahkan sang ayah seolah menyuruh Melisa untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Melisa juga menceritakan bagaimana ayahnya seakan menggiringnya untuk bunuh diri. Dalam suatu kejadian, Melisa dihampiri ayahnya. Ayahnya menempatkan sebuah tali di kamarnya.
Tangkapan layar postingan Melisa yang menunjukkan tali yang diberikan ayahnya. Foto: Twitter.
Ayah saya menempatkan saya di kamar dengan tali untuk mendorong bunuh diri. Itu juga mengeluarkannya dari tas. Saya mengatakan 'apa ini'. Dia mengatakan 'Tidak ada'," tulis Melisa di akun Twitternya.
"Jika Anda ingin bunuh diri, katanya," tulis Melisa
Dilansir dari Thinis, ayah Melisa bisa saja mendapatkan hukuman atas perlakuannya walaupun tidak membunuh Melisa.
ADVERTISEMENT
Dalam Turkish Penal Code nomor artikel 84 pasal 1 mengatakan jika seseorang menyuruh seseorang lain untuk melakukan bunuh diri, atau memperkuat keinginan seseorang untuk bunuh diri dengan cara apapun, ia bisa dihukum. Hukuman yang diberikan adalah hukuman penjara selama dua hingga lima tahun.
Any person whu instigates or encourage enother person to commit suicide, strengthens the suicide decision of another person or helps someone’s else suicide in any ways, is punished with imprisonment for two to five years.”, dikutip dari Thinis.net (5/9).
Bukti yang bisa digunakan atas perbuatan buruk sang ayah adalah cuitan yang ditulis Melisa dalam akun @onabunagecityok. Saat ini muncul petisi keadilan bagi Melisa melalui Change(.)org Turki.
Tangkapan layar petisi yang menuntut ayah Melisa, fans BTS di Turki yang bunuh diri. Foto: Change(.)org.
Dalam petisi tersebut, pembuat petisi ingin ayah Melisa diperiksa berdasarkan tweet yag sudah dibuat Melisa, dan dapat dihukum sesuai dengan Turkish Penal Code nomor artikel 84.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah terjemahan deskripsi dari petisi yang telah dibuat:
Melisa adalah seorang gadis berusia 15 tahun. Dia telah berada di bawah tekanan berat dari ayahnya untuk waktu yang lama.
Peristiwa meningkat setiap hari. Melisa sudah tidak tahan lagi. Ayahnya bahkan membeli tali untuk bunuh diri. Melisa membagikan masalahnya di Twitter dengan mengutip grup favoritnya, tetapi tidak ada yang memperhatikan. Melisa Kılıç bunuh diri dengan pistol beylik ayahnya pada malam tanggal 4 September hingga 5 September.
Kami menuntut agar tweet Melisa diperiksa dan ayahnya dihukum sesuai dengan pasal 84 KUHP Turki.
TCK PASAL 84
(1) Barang siapa menghasut atau mendorong orang lain untuk bunuh diri, memperkuat keputusan bunuh diri orang lain atau membantu bunuh diri orang lain dengan cara apapun, dipidana dengan pidana penjara selama dua sampai lima tahun.
ADVERTISEMENT
(2) Dalam kasus bunuh diri, orang tersebut dihukum dengan penjara empat sampai sepuluh tahun.
(3) Siapapun yang secara terbuka mendorong orang lain untuk bunuh diri dihukum dengan penjara tiga sampai delapan tahun. (Kalimat kedua yang dibatalkan: 29/6/2005 - 5377/10
(Kalimat kedua yang dibatalkan: 29/6/2005 - 5377/10 art.)
(4) Mereka yang memiliki kemampuan untuk memahami arti dan konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan belum berkembang atau tersingkir untuk melakukan bunuh diri dan mereka yang memaksa orang untuk melakukan bunuh diri dengan menggunakan kekerasan atau ancaman dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan yang disengaja.
Ini pembunuhan, bukan bunuh diri. Tekanan psikologis pada gadis berusia 15 tahun inilah yang menyebabkan jantung muda tidak lagi berdetak. Kami menawarkan tindakan yang diperlukan, kami ingin darah para malaikat tidak tetap di tanah.
ADVERTISEMENT
Kami menginginkan keadilan untuk Melisa.”
Sampai saat ini, petisi tersebut sudah ditandatangani oleh lebih dari 56 ribu orang. (Maria Ii Agista)