Besok Hari Terakhir Pencarian Eks Striker Persis Solo

Konten Media Partner
25 Juni 2019 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Basarnas DIY, Laode Wahyu Effendi, saat memberikan keterangan, Selasa (25/6/2019). Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Basarnas DIY, Laode Wahyu Effendi, saat memberikan keterangan, Selasa (25/6/2019). Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Rabu (26/6/2019) besok merupakan hari terakhir pencarian mantan Striker Persis Solo, Ferry Anto Eko, yang tenggelam di Pantai Baru, Kabupaten Bantul. Kendati demikian, pihak Basarnas DIY akan melakukan evaluasi apakah pencarian akan dilanjutkan atau dihentikan.
ADVERTISEMENT
Kepala Basarnas DIY, Laode Wahyu Effendi mengungkapkan, sesuai dengan standar operasi pencarian orang yang hilang, maka pihaknya telah memaksimalkan hingga 7 hari berturut-turut sejak korban dinyatakan hilang. Dan kebetulan hari Rabu besok merupakan hari terakhir pencarian sehingga pihaknya akan memaksimalkan potensi yang ada.
Untuk hari terakhir pencarian besok, pihaknya akan menambah jumlah personil sebanyak 10 orang. Basarnas juga akan memperluas area pencarian menjadi 5 kilometer ke arah kiri dan 5 kilometer ke arah kanan titik korban tenggelam pekan yang lalu. Pihaknya berharap agar korban segera bisa ditemukan sebelum proses pencarian resmi dihentikan.
"Apakah ada tanda-tanda ada ditemukannya korban atau tidak akan kita bawa kembali besok dalam evaluasi," ujarnya, Selasa (25/6/2019).
ADVERTISEMENT
Dalam dua hari terakhir ini, lanjutnya, pihaknya akan memaksimalkan penyisiran. Namun penyisiran ini bukan melalui lautan melainkan melakukan penyisiran dari sisi daratan. Sebab sampai saat ini gelombang laut di Pantai Selatan di masih terlalu tinggi dan akan membahayakan personil tim SAR yang melakukan pencarian di laut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, mengatakan sepanjang pantai selatan Bantul pihaknya memang telah menghimbau kepada wisatawan untuk tidak mandi di laut. Himbauan tersebut berlaku hingga sekarang karena dikeluarkan untuk mengantisipasi kecelakaan laut.
"Teman-teman SAR tidak berhenti dan tidak bosan selalu menyampaikan informasi kepada seluruh pengunjung pantai di Bantul agar tidak mandi atau bermain ke tengah," ujarnya.
Menurut Dwi imbuhan tersebut berlaku kepada wisatawan dalam kondisi apapun Baik itu ketika gelombang sedang tinggi ataupun ketika cuaca sedang bersahabat. Dwi mengatakan karakteristik Pantai Selatan di Bantul berbeda dengan karakteristik pantai-pantai yang lain.
ADVERTISEMENT
Tipikal Pantai Selatan Bantul banyak dijumpai Palung atau jurang laut yang lokasinya selalu berubah setiap saat. Banyaknya Palung itu tentu juga harus dipahami oleh para pengunjung. Sebab palung-palung tersebut sangat membahayakan bagi wisatawan. Jika ada wisatawan yang tersedot ke dalam Palung maka kemungkinan besar untuk selamat sangat tipis.
" Oleh karena itu masih perlu edukasi kepada seluruh pengunjung wisata Pantai Selatan terkait dengan keberadaan Palung laut yang selalu bergeser,"terangnya. (erl/adn)
Foto: adv.