BMKG: Masyarakat Indonesia Harus Sadar Bencana

Konten Media Partner
19 Maret 2019 8:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat diwawancarai di Yogyakarta, Senin (18/3/2019). Foto: ken
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat diwawancarai di Yogyakarta, Senin (18/3/2019). Foto: ken
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa sadar dan beradaptasi dengan bencana alam. Hal itu disebabkan, antara bencana yang satu dengan yang lainnya bisa datang bersamaan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan, pihaknya saat ini mencatat selain cuaca ektrim, juga mencatat adanya peningkatan intensitas kegempaan di beberapa wilayah di Indonesia.
"Kami juga mencatat ada gejala peningkatan kegempaan juga di Nusa Tenggara, Lombok dan di kawasan Halmahera, Ambon itu juga meningkat (intensitas gempa) dan juga di Bengkulu. Ini yang tercatat beberapa hari terkahir," kata Dwikorita di Yogyakarta, Senin (18/3/2019).
Ia menuturkan, hal tersebut dapat di artikan jika bencana alam tidak mengenal waktu, menunggu dan bergantian untuk terjadi di suatu wilayah.
"Artinya apa, kita harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa bencana itu tidak mau antri, tidak mau gantian, ya mereka bersinergi, ada cuaca ekstrim, gempa," ujarnya.
Sehingga, lanjut dia, masyarakat harus bisa beradaptasi dengan bencana-bencana alam yang bisa datang sewaktu-waktu.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kita masyarakat harus beradaptasi dan juga harus cepat-cepat bersinergi dan jangan kalah cepat dengan bencana, makanya itulah peringatan dini (diberikan)," paparnya.
Namun, Dwikorita mengungkapkan, saat ini pemerintah belum bisa memberikan peringatan dini. Masyarakat hanya diminta untuk terus meningkatkan kesiapsiagaannya jika suatu saat terjadi gempa bumi.
"Namun sekali lagi gempa itu belum bisa kita berikan peringatan dini, hanya kesiapsiagaan saja apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa," tuturnya.
"Tsunami pun kalau ada gempa di pantai, ada guncangan kuat ataupun guncangannya tidak kuat tapi tidak berhenti-henti sampai 20 detik, itu segera saja mencari tempat yang lebih tinggi," tuturnya. (Ken/adn)