Gunung Merapi Masih Berpotensi Meletus Lagi

Konten Media Partner
31 Mei 2018 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erupsi Gunung Merapi (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Merapi (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Meski saat ini aktivitas Gunung Merapi terlihat sedang landai, namun Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Yogyakarta belum akan menurunkan statusnya dari level waspada ke level normal. Mereka menandaskan, aktivitas Merapi sampai saat ini masih cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santosa, mengatakan setelah empat tahun tidak ada letusan, letusan freatik kembali terjadi 20 April 2014. Setelah itu, pada 11 Mei 2018 terjadi kembali letusan freatik diikuti aktivitas letusan yang intensif pada tanggal 21 Mei 2018.
"Sehingga tanggal 23 Mei status aktivitas ditingkatkan dari normal ke waspada. Letusan freatik berlanjut terakhir tanggal 24 Mei pukul 10.00 WIB," papar Agus Budi Santosa di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Kamis (31/5).
Agus menandaskan, saat ini aktivitas Merapi masih cukup tinggi dilihat dari aktivitas kegempaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya aktivitas seperti gempa Vulkanik Tektonik (VT) kurang dari satu kali per hari, hembusan tiga kali perhari, multiphase tiga kali sehari, gempa hembusan tujuh kali sehari, dan gempa tektonik satu kali sehari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dilihat dari seismik realtime secara kumulatif memang tidak terjadi peningkatan dan pengukuran deformasi menunjukkan deflasi 21-24 Mei ketika terjadi rentetat letusan freatik. Dan saat ini, deflasi ataupun inflasi tidak terjadi. Berdasarkan data pengukuran SO2 dari tanggal 21-30 Mei relatif tetap sejak letusan terakhir, yaitu 90 ton per hari.
"Aktivitas vulkanik saat ini didominasi pelepasan gas ditunjukkan dengan aktivitas kegempaan. Maka aktivitas vulkanik masih cukup tinggi sehingga tingkat aktivitas masih ditetapkan pada waspada atau level dua," tegasnya. (erl)