news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPPTKG Sebut Volume Kubah Gunung Merapi Terus Bertambah

Konten Media Partner
13 Agustus 2022 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut volume kubah di Gunung Merapi terus bertambah. Pada kubah barat daya teramati adanya pertumbuhan kubah, volume kubah terhitung sebesar 1.664.000 meter kubik. Sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa menuturkan penambahan volume kubah lava ini menunjukkan jika Merapi masih aktif. Deformasi atau perubahan bentuk puncak Merapi juga terus berlangsung. Sehingga membuat jarak tunjam lereng Gunung Merapi berubah.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
"Untuk hujan dan Lahar pada minggu ini tidak dilaporkan terjadi" ungkapnya, Sabtu (13/8/2022).
Di samping itu, BPPTKG mencatat terjadi guguran lava yang teramati sebanyak 43 kali ke arah barat daya dalam sepekan terakhir. Guguran tersebut dominan ke arah Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter.
Budi menambahkan Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Agus menyebut salam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 13 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 582 kali gempa Fase Banyak (MP), 633 kali gempa Guguran (RF), 159 kali gempa Hembusan (DG), dan 5 kali gempa Tektonik (TT).
ADVERTISEMENT
"Ini menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," ungkapnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan – barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Oleh karenanya, BPPTKG menghimbau kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi seperti Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten
"Kami meminta mereka agar melakukan upaya – upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini," terang dia.
ADVERTISEMENT
Di samping itu BPPTKG meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.