Status Merapi Masih Waspada, Radius Bahaya 3 Km dari Puncak Kawah

Konten Media Partner
6 Juni 2018 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Yogyakarta belum akan menurunkan status Gunung Merapi dari waspada ke normal, meskipun saat ini aktivitasnya terlihat melandai.
ADVERTISEMENT
Kepala BPTTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan, meskipun saat ini terlihat landai, namun sebenarnya di dalam gunung masih aktif. Hal tersebut terlihat dari gempa hembusan yang masih banyak terjadi.
Selama ini, gempa hembusan memang menjadi salah satu indikasi utama untuk menentukan sebuah status terhadap gunung tersebut.
"Sekarang memang masih landai, tetapi hembusan masih banyak dan itu alasan tidak menurunkan status," tuturnya, Rabu (6/6).
Sampai saat ini, kondisinya masih belum stabil. Kadang turun dan kadang naik. Namun, sejauh ini aktivitas vulkanik masih mengalami kenaikan, tapi belum sampai mengancam penduduk. Justru ancaman datang dari debu merapi.
Meskipun tidak mematikan, namun debu akan sangat mengganggu aktivitas dari warga di sekitar puncak gunung Merapi. Sebab dapat mengganggu kesehatan warga sekitar, sehingga warga harus melakukan antisipasi dengan menggunakan masker.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk lontaran material-materil yang ada di dalam gunung, memang masih menjadi ancaman sama seperti ketika terjadi letusan pada 1 Juni 2018. Namun, jarak aman yang ditetapkan oleh BPPTKG sebenarnya jauh di atas kekuatan lontaran tersebut. Di mana berdasarkan data yang ada saat ini, kekuatan lontaran sebenarnya di bawah 2 kilometer.
"Sebenarnya masih di bawah 2 kilometer, tetapi jarak aman yang kami tetapkan 3 kilometer," tambahnya. (erl)