Buruh di Gunungkidul Cabuli Gadis Berkebutuhan Khusus

Konten Media Partner
22 Oktober 2021 20:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh di Gunungkidul yang cabuli gadis berkebutuhan khusus. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Buruh di Gunungkidul yang cabuli gadis berkebutuhan khusus. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Syt (44) warga Sawahan I Rt 034/rw 06, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen Gunungkidul ini harus mendekam di sel tahanan Mapolsek Playen. Buruh lepas ini diamankan polisi karena tega melakukan pencabulan terhadap gadis berkebutuhan.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi ketika dikonfirmasi membemarkan adanya aksi pencabulan tersebut. Aksi pencabulan tersebut dilakukan oleh Syt dengan korban seorang gadis berkebutuhan khusus berumur 18 tahun.
"Jadi sudah tidak tergolong anak di bawah umur. Tetapi difabel," ujar Hajar Jumat (22/10/2021) petang.
Aksi pencabulan itu sendiri terjadi kemarin, Kamis (21/10/2021) sekira pukul 07.30 WIB. Peristiwa pencabulan ini terjadi di rumah korban yang berada di Kalurahan Bleberan Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul
Saat peristiwa itu korban memang tengah sendirian di rumah karena ayahnya pergi ke landang sementara ibunya pergi ke warung membeli sayur. Korban di rumah hanya bersama pelaku karena pagi itu pelaku terlihat minum teh bersama keluarga korban.
"Orangtua korban dengan pelaku saling kenal," kata Hajar.
ADVERTISEMENT
Hajar menjelaskan, Kamis pagi, karena suatu keperluan pelaku datang ke rumah korban. Sebelum kejadian, pelaku, orangtua pelaku dan korban memang terlihat sedang duduk di depan rumah korban.
Selang beberapa saat kemudian ayah korban bersama tetangganya pergi ke ladang. Pelaku masih bersama ibu korban dan juga korban. Karena sudah kenal baik, maka tak lama kemudian ibu korban juga pergi ke warung untuk belanja.
"Jadi ibunya hanya pergi sebentar beli sayur. Pelaku sebenarnya sudah biasa di rumah itu," paparnya.
Selang 1 jam kemudian ibu korban pulang menyusuri jalan biasa ia lalui ketika pergi ke warung. Di tengah perjalanan ibu korban berpapasan dengan pelaku. Saat itu, pelaku berpamitan untuk pulang karena untuk suatu keperluan.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di rumah itulah, ibu korban mendapati anaknya yang berkebutuhan khusus menangis tersedu-sedu di dapur. Ibu korban lantas mencerca korban dengan pertanyaan apa yang membuatnya menangis.
Selanjutnya korban menceritakan kepada ibunya saat ditinggal ke warung itulah, korban telah dipegang di bagian dadanya dan diremas di bagian vagina oleh pelaku. Korban sendiri trauma ketakutan sehingga terus menangis.
"Ibunya kemudian berusaha menenangkan korban agar tidak menangis lagi," ujar dia.
Selanjutnya pada pukul 13.00 WIB, ayah korban dan tetangganya pulang dari ladang. Dan akhirnya menceritakan kejadian tersebut kepada ayahnya. Mendengar cerita tersebut ayahnya sempat emosi namun masih berusaha menahan diri hingga anaknya tenang.
Setelah anaknya tenang dan bisa menceritakan dengan baik apa yang menimpanya. Ayahnya sempat berpikir panjang dan bertanya kepada tokoh masyarakat langkah apa yang harus ia tempuh.
ADVERTISEMENT
Akhirnya ayah korban memberanikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Dan Jumat siang ayah korban melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Polisi yang mendapat laporan tersebut langsung mengamankan pelaku dari kediamannya.
"Pelaku itu tinggal di Putat Bleberan," ungkap dia.
Pelaku Pernah Menikah 4 Kali
Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi menyebutkan korban sebenarnya bukan remaja lagi karena sudah berusia 18 tahun. Korban adalah difabel atau berkebutuhan khusus. Korban sebenarnya masih bisa diajak komunikasi namun kurang lancar.
"Korban saat ini bersekolah di salah satu Sekolah Luar Biasa yang ada di kabupaten Gunungkidul," terangnya.
Hajar menambahkan pelaku sebenarnya telah memiliki istri dan anak. Pelaku ternyata pernah menikah 4 kali dan tiga kali bercerai. Kini pelaku tinggal bersama istri keempatnya dan juga seorang anak hasil pernikahan mereka.
ADVERTISEMENT
"Dia menikah 4 kali, semuanya cerai," ujar dia.