Cerita Kepala Museum Soal Aksi Vandalisme di Serangan Umum 1 Maret

Konten Media Partner
19 Februari 2019 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relief di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 yang menjadi sasaran aksi vandalisme, Selasa (19/2/2019). Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Relief di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 yang menjadi sasaran aksi vandalisme, Selasa (19/2/2019). Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Aksi vandalisme kini tak lagi menyasar dinding kosong di pinggir jalan. Tempat bersejarah pun kini jadi sasawan aksi vandalisme. Relief di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi sasaran vandalisme oleh sosok tak bertanggungjawab. Hal ini terungkap di akun resmi Museum Benteng Vredeburg, Senin (18/2/2019).
ADVERTISEMENT
Unggahan yang berisi sejumlah foto kondisi relief Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 itu menunjukkan banyak cat warna-warni yang berceceran di lantai dan relief monumen. Relief dipenuhi dengan cap telapak tangan pelaku vandalisme.
Informasi soal aksi vandalisme ini diklarifikasi oleh Kepala Museum Benteng Vredeburg, Suharja.
"Pertama kali ketahuan pada Sabtu pagi tanggal 16 Februari kemarin," katanya, Selasa (19/2/2019).
Bermula ketika petugas bagian pemeliharaan melakukan inspeksi keliling untuk memeriksa situs sejarang tersebut. Namun, sampai di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, petugas terkejut melihat relief dan lantai yang sudah tercoreng dengan cat dan cetakan telapak tangan.
"Jumat pagi itu dicek tidak ada apa-apa, masih bersih, kemungkinan kejadiannya malamnya. Mungkin memanjat pagar, soalnya akses masuk dikunci," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, petugas menemukan 4 botol cat di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. 4 botol cat ini telah diamankan di kantor museum.
"Dari kemarin kami berupaya untuk membersihkan relief dan lantai, tapi memang cukup sulit karena cat sudah meresap," ujarnya. (asa/adn)